“Kita tahu sekarang ada dua pemain penyedia layanan berbasis aplikasi di Indonesia. Dalam menbuat keputusan pun kita melihat sisi supply dan demand dari pasar, untuk menjaga stabilitas permintaan tentu harus ada adjustment (penyesuaian) dari sisi harga,” kata Vice President (VP) Corporate Affairs GO-JEK Michael Say di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, jumlah permintaan harus selalu dijaga agar pendapatan yang diterima pihak pengemudi sebagai mitra juga ikut stabil.
“Walau ada penyesuaian harga, kami bisa pastikan tarif yang diterima driver GO-JEK masih tertinggi di pasar,” sebut Michael.
Michael menambahkan, pihaknya selalu terbuka dengan keterlibatan pengemudi tiap ingin membuat perubahan kebijakan atau penyesuaian tarif.
“Tiap kali ada adjustment, jauh-jauh hari kami undang ketua-ketua komunitas untuk turut serta mendiskusikan hal tersebut. Semangat kami cuma satu, agar teman-teman mitra punya pendapatan baik dan kesejahteraan terjaga,” terang Michael.
Dalam kesempatan berbeda, VP Komunitas Pengemudi GO-JEK Jaka Wiradisuria menyebut ada sekitar empat ribu komunitas yang telah terdata, dan rutin melakukan dialog dengan perusahaan.
Baca juga: Menhub prihatin demo taksi online, perusahaan mitra akan dipanggil
Baca juga: Apresiasi mitra hingga konsumen, GO-FOOD buat promosi berhadiah
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018