Kediri (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri, Jawa Timur memanfaatkan pentas boneka untuk edukasi kebencanaan pada warga terutama anak-anak, sehingga mereka juga sadar tentang potensi bencana dan cara menanggulanginya.Pendidikan sejak dini penting sebab beberapa tahun ke depan dia mengerti, khususnya anak-anak di daerah rawan bencana
"Pendidikan sejak dini penting sebab beberapa tahun ke depan dia mengerti, khususnya anak-anak di daerah rawan bencana. Nantinya akan dijelaskan tentang gejala bencana, mengenali bencaan, sehingga saat terjadi bisa selamatkan diri," kata Wakil Bupati Kediri Masykuri di Kediri, Jumat.
Wabup ditemui pada apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri, mengatakan potensi bencana bisa terjadi kapan saja.
Selain angin kencang, juga erosi dan terlebih lagi di kabupaten ini juga terdapat gunung berapi yang masih aktif yakni Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Pemerintah, kata dia, selain memberikan edukasi ke anak-anak juga memberikan pendidikan tentang kebencanaan pada orang dewasa.
Warga diharapkan juga lebih bisa mengerti, terlebih lagi yang tinggal di daerah rawan bencana untuk bertindak jika sewaktu-waktu berpotensi terjadi bencana alam misalnya yang tinggal di pegunungan untuk siap-siap mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Jadi, sekarang bencana ini kami tekankan untuk mitigasi, pencegahan. Mana dan langkah apa yang akan dilakukan. Misalnya di barat sungai maupun timur sungai, mereka harus segera siap meninggalkan tempat," kata dia.
Ia juga mengatakan potensi bencana yang terjadi juga ancaman lahar dingin. Beberapa material Gunung Kelud diketahui belum habis, sehingga bisa berpotensi terjadinya bencana alam jika hujan deras terjadi.
"Selamatkan jiwa baru harta benda. Jadi orangnya dulu itu langkah awal yang dilakukan," kata dia.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata mengatakan apel itu dilakukan guna siap siaga menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu di daerah ini. Dalam kurun beberapa waktu terakhir sempat terjadi hujan deras setelah cuaca panas.
Bahkan, akibat dari hujan deras itu menyebabkan terjadinya angin kencang pada akhir pekan lalu. Beberapa fasilitas umum dilaporkan juga mengalami kerusakan, misalnya antena "tower" milik kominfo roboh di kantor Kecamatan Plosoklaten. Hal yang sama juga terjadi yakni antena "tower" milik kominfo yang roboh di kantor Kecamatan Wates.
Selain itu, angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon ambruk hingga menimpa mobil di kawasan hutan lindung Dusun Jengkol, Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Kejadian itu sempat menimpa kendaraan yang lewat, hingga menyebabkan seorang penumpang mobil meninggal dunia.
Dalam kegiatan apel tersebut, diikuti ratusan orang yang terdiri dari para anggota BPBD Kabupaten Kediri, instansi pemerintah lainnya, organisasi masyarakat, hingga para relawan. Kegiatan itu dihadiri oleh Wakil Bupati Kediri Masykuri, BPBD, hingga tamu undangan lainnya.
Baca juga: Urgensi edukasi bencana sejak usia dini
Baca juga: PAUD pun belajar siaga bencana
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018