Teranyar, suporter Indonesia bahkan sempat menolak menyaksikan penampilan timnas Indonesia di Piala AFF 2018 dengan mengampanyekan #KosongkanGBK melalui media sosial.
"Sebenarnya saya prihatin dengan sikap suporter. Jujur kami sangat membutuhkan kehadiran dan dukungan suporter karena mereka adalah sebagian tenaga kita," ujar Andik usai berlatih di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
Suporter, kata pemain berusia 27 tahun ini, boleh saja membenci Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) atau siapapun. Namun, Andik meminta perasaan serupa jangan diarahkan ke tim nasional.
Sebab, lanjut Andik, semua pemain telah berkorban dan memberikan segalanya baik di pertandingan maupun di luar laga.
"Para pemain, kami semua, telah berjuang keras. Tak ada dari kami yang malas-malasan. Kami berikan yang terbaik untuk negara. Oleh karena itu kami berharap suporter dapat bersikap dewasa dan selalu mendukung timnas," tutur Andik.
Tim nasional sepak bola Indonesia sendiri dipastikan gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2018 setelah pertandingan Grup B Filipina melawan Thailand, Rabu (21/11), berakhir dengan skor imbang 1-1.
Gol Thailand dari Supachai Jaided (56') yang disamakan pemain pengganti Filipina Jovin Bedic (81') dalam laga yang digelar di Stadion Panaad, Filipina, membuat poin Thailand dan Filipina menjadi tujuh di klasemen sementara.
Poin tersebut tidak akan terkejar oleh Indonesia yang di klasemen Grup B Piala AFF 2018 maksimal memiliki enam poin sampai pertandingan terakhir. Harapan Indonesia untuk menjadi dua tim terbaik di Grup B sebagai syarat melaju empat besar pun pupus.
Saat ini Indonesia memiliki tiga poin di klasemen, tetapi hanya menyisakan satu laga yakni menghadapi Filipina di pertandingan terakhir, Minggu (25/11), yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mulai pukul 19.00 WIB.
Timnas Indonesia menargetkan kemenangan di laga ini.
Baca juga: Semangat Indonesia tetap membara meski tersingkir dari AFF
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018