Warga Kudus masih kesulitan air bersih

23 November 2018 20:49 WIB
Warga Kudus masih kesulitan air bersih
Sejumlah warga melakukan shalat meminta hujan di kawasan Jekulo, Kudus, Jateng, Sabtu (15/9. Mereka meminta datangnya hujan agar warga tidak kesulitan dalam mendapatkan air bersih serta dapat bercocok tanam kembali. (ANTARA/ Andreas Fitri Atmoko)

Setiap desa yang kekurangan air bersih mendapatan pasokan 5.000 liter atau satu truk tangki

Kudus, Jateng, (ANTARA News) - Sejumlah warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, meskipun hujan beberapa kali mengguyur Kota Kudus.

"Beberapa daerah yang masih mengalami kesulitan air bersih, seperti di Kecamatan Jekulo dan Kecamatan Kaliwungu," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Bergas Catursasi Penanggungan melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Atok Darmo Broto di Kudus, Jumat.

Untuk Kecamatan Jekulo, katanya, ada beberapa desa yang masih mengalami kekurangan air bersih.

Di antaranya, Desa Gondoharum, Desa Bulung Kulon, Desa Bulung Cangkring, sedangkan di Kecamatan Kaliwungu terdapat satu desa, yakni Desa Kedungdowo.

Dengan begitu, BPBD Kudus hingga saat ini masih melakukan droping air bersih.

"Setiap desa yang kekurangan air bersih mendapatan pasokan 5.000 liter atau satu truk tangki," ujarnya.

Jumlah desa yang kekurangan air bersih saat ini, katanya, jauh berkurang karena sebelumnya mencapai 18 desa.
 

Ia mencontohkan Desa Jojo, Desa Kesambi, Desa Kutuk, Desa lambangan, Desa Bakalankrapyak, dan Desa Gribig awalnya juga membutuhkan suplai air bersih, kini tidak membutuhkan lagi karena sumur mereka mulai terisi air.

Berdasarkan data BPBD Kudus, jumlah daerah rawan kekeringan di Kabupaten Kudus saat ini berkurang dari sebelumnya tercatat 24 desa yang tersebar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Gebog, Kaliwungu, Jati, Undaan, Dawe, Bae, Jekulo, dan Mejobo, kini berkurang menjadi 20 desa yang tersebar di empat kecamatan.

Keempat kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Kaliwungu, Undaan, Jekulo dan Mejobo.

Desa yang masuk kategori rawan kekurangan air bersih, yakni Desa Blimbing Kidul, Setrokalangan, Kedungdowo, Papringan, Banget, dan Sidorekso (Kecamatan Kaliwungu), Desa Kutuk, Glagahwaru, Terangmas, Lambangan (Kecamatan Undaan), serta Desa Sidomulyo, Desa Pladen, Desa Sadang, Bulung Kulon, Bulung Cangkring (Jecamatan Jekulo).

Sementara di Kecamatan Mejobo, meliputi Desa Temulus, Hadiwarno, Kesambi, Jojo dan Payaman.

Untuk antisipasi daerah rawan kekurangan air bersih, maka BPBD Kudus setiap tahunnya selalu menyediakan anggaran untuk penyediaan air bersih.

BPBD Kudus juga melibatkan perusahaan swasta untuk membantu droping air bersih untuk kawasan tertentu sehingga masyarakat yang membutuhkan pasokan air bersih bisa segera tertangani.

Baca juga: Warga Kudus mulai kesulitan air bersih
Baca juga: Bupati Kudus pastikan kekurangan air bersih masih normal

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018