Saat meninjau Pasar Sukasari, ia membeli lima kilogram jengkol, serta semangka, sawi, cumi, japuh, ikan peda, cabai merah, bawang merah, tauge, kikil, hingga kelapa parut.
"Kangen masakan Indonesia, jengkol udah lama enggak makan," katanya.
Bima setelah mendarat di Tanah Air pada Jumat sore langsung memimpin apel dan mengumpulkan aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah kota guna mensosialisasikan tempat belanja dan kuliner, termasuk Pasar Sukasari.
"Saya instruksikan kepada seluruh keluarga besar Pemkot untuk memberi contoh, sekaligus mensosialisasikan tempat baru, ikut belanja di Sukasari, ikut kuliner di Plaza Bogor, setiap hari biasa," kata Bima.
Bima mengatakan selama menjalankan ibadah umrah dia tetap memantau perkembangan penataan kawasan Suryakencana, dan mengapresiasi kinerja aparatur pemerintahnya selama dia menunaikan ibadah di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.
"Untuk kegiatan pengembangan kawasan Suryakencan saya memberikan apresiasi kepada semua, karena sampai saat ini semua tahapan dengan segala dinamikanya berjalan dengan baik, saya ucapkan terima kasih, hari ke depan semua tahapan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Pemerintah Kota, menurut dia, memindahkan pedagang bukan hanya untuk membangun trotoar melainkan untuk membenahi kawasan pecinan Suryakencana sebagai segi tiga emas Kota Bogor.
"Pembangunan trotoar hanya satu aspek saja, yang lain dibangun secara konsisten dan bertahap," katanya.
Bima mengatakan Pemerintah Kota Bogor konsisten dengan skenario penataan Suryakencana.
"Jadi apa pun yang terjadi Insha Allah kita berjuang sesuai skenario, Suryakencana ditata targetnya bersih dari PKL, memuliakan mereka berjualan di tempat yang layak, dan nyaman bagi pejalan kaki, sehingga kawasan tertib dan bersih," katanya.
Baca juga: Revitalisasi trotoar, kawasan Suryakencana Bogor mulai ditata
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018