Melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu GME yang diawaki Yuli (Gitar), Ichsan (Vocal), Daniel (Gitar), Dhani (Bassist) dan Erwin, (Keyboard), itu masih memilih tema tentang kasih dan sayang dalam single terbarunya.
"Secepat Mungkin" mengambil sudut pandang tentang refleksi kepedulian seseorang terhadap orang yang disayanginya seperti misalnya keluarga, kekasih, ataupun sahabat.
"Lagu ini terinspirasi dari istri dan ibu saya. Ya, karena memang bagi saya, mereka adalah sosok yang sangat amat berjasa," ujar Yuli, gitaris sekaligus penulis lagu "Secepat Mungkin".
Lagu tersebut ini mengisahkan tentang seseorang yang tidak tega melihat orang yang disayanginya sedih. Maka secepat mungkin, dirinya mencoba untuk menjadi orang yang selalu ada dan menemani orang terkasihnya di saat sedih atau pada kondisi apapun.
Berbeda dengan karya-karya GME sebelumnya, secara musikal "Secepat Mungkin" disajikan dalam nuansa 90an yang kuat. Pemilihan nuansa tersebut dikarenakan GME adalah band yang besar dari musik-musik 90an.
"Kita memang suka dengan musik era 90an. Jadi bisa dibilang ini adalah bentuk karya yang jujur yang kami berikan. Bukan berarti karena sekarang ini 90s lagi hype terus kita ikut-ikutan gitu enggak," kata Yuli.
Untuk pengerjaannya, Yuli mengatakan, tak begitu banyak memakan waktu. Hanya membutuhkan kurang lebih satu minggu merampungkan lagu dari proses penulisan lirik hingga rekaman.
Perekaman audio lagu "Secepat Mungkin" dilakukan di GME Studio, dan di mixing oleh Erwin Hadinata yang juga sekaligus keyboardist Good Morning Everyone. Untuk mastering GME mempercayakan kepada Sterling Sound, New York, Amerika Serikat dengan balutan si tangan dingin, Randy Merrill yang pernah bekerja untuk Justin Bieber, Adele, Lady Gaga, dan Mark Ronson sebagai sound engineer-nya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018