"Kita mengapresiasi ideologi Pancasila mampu mempersatukan bangsa," kata Ketua LSM Bentar Banten, Ahmad Yani, saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
Masyarakat Indonesia saat ini sangat berpotensi terpecah belah, terlebih menghadapi Pemilu 2019. Saat ini, ujaran kebencian, hujat menghujat, kabar bohong dan menghasut, kampanye hitam ramai di media sosial.
Selain itu juga mereka menghina, memfitnah hingga perkataan-perkataan yang tidak pantas kepada presiden sendiri dan sudah cukup banyak pelakunya yang ditangkap polisi.
Sikap dan perbuatan yang dilakukan pelaku itu, karena mereka tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kita sebagai warga negara yang baik tentu wajib hukumnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia," katanya.
Menurut dia, Pancasila dan UUD 45 menjadikan bangsa yang disegani di dunia.
Saat ini, masyarakat Indonesia yang beranekaragam perbedaan suku, agama, budaya dan bahasa hingga kini bersatu dengan ideologi Pancasila.
Selain itu juga persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh dan kuat.
"Pancasila sudah menjadi harga mati, karena memberikan manfaat kepada masyarakat mulai dari Sabang sampai Merauke. Mereka hidup penuh berdampingan, toleransi, saling menghargai karena nilai-nilai Pancasila itu. Saya kira Pancasila harga mati bagi bangsa ini dan jika ada yang mengubah idelogi negara itu tentu aparat harus bertindak tegas untuk membersihkannya," katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Mochamad Husen, menegaskan, Pancasila sebagai ideologi negara merupakan pilihan final bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.
Selain itu Pancasila yang membesarkan NKRI dengan keanekaragaman di tengah perbedaan dan menjadi kekuatan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami siap melakukan perlawanan jika ada kelompok tertentu yang berkeinginan mengubah Pancasila," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018