• Beranda
  • Berita
  • Komunitas Gerakan Tanam Pohon ingin hijaukan kembali Bogor

Komunitas Gerakan Tanam Pohon ingin hijaukan kembali Bogor

25 November 2018 14:09 WIB
Komunitas Gerakan Tanam Pohon ingin hijaukan kembali Bogor
Arsip Foto. Anggota pramuka menanam pohon di Taman Adeksi, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/12/2016). (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijay)
Bogor (ANTARA News) - Komunitas Gerakan Tanam Pohon (GTP) merayakan tiga tahun terbentuknya perkumpulan dengan mengajak warga menanam dan merawat pohon dalam upaya menghijaukan kembali Kota Bogor, Jawa Barat.

"Kami sudah menanam 198 pohon, tidak hanya menanam, tapi juga merawat sehingga pohon yang ditanam memberikan kemanfaatan bagi masyarakat," kata Ketua Panitia GTP Tato Marsito di sela kegiatan GTP di Puslitbang Pertanian, Kota Bogor, Minggu.

Ia mengatakan kondisi Kota Bogor semakin panas karena jumlah pohonnya berkurang akibat pertumbuhan permukiman warga memicu kelahiran GTP tahun 2015.

Tato mengatakan komunitas GTP akan terus melakukan kegiatan penanaman pohon walau jumlahnya hanya berkisar lima sampai 10 pohon setiap minggu.

"GTP hadir untuk menghijaukan kembali Kota Bogor, menjaga iklimnya tetap sejuk dan nyaman ditempati," kata Tato.

Komunitas GTP dalam kegiatannya memprioritaskan penanaman pohon buah agar hasilnya bisa rasakan oleh masyarakat. Mereka antara lain menanam pohon rambutan, nangka, durian, sawo, dan sukun.

"Kami punya donatur yang menyiapkan bibit-bibit pohon yang akan ditanam. Penanaman dilakukan tersebar di semua wilayah Kota Bogor, bisa juga atas permintaan warga," kata Tato.

Pada peringatan tiga tahun hari jadinya, GTP menanam 58 pohon yang terdiri atas berbagai jenis pohon buah.

GTP mengajak kaum muda terlibat dalam kegiatan-kegiatannya agar kegiatan penanaman pohon terus berlanjut hingga masa mendatang, dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyambutnya dengan kesiapan mendukung gerakan tersebut.

Baca juga: Pemkab Bogor targetkan tanam 13 juta pohon
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018