• Beranda
  • Berita
  • Perahu nelayan Sukabumi tenggelam ditabrak kapal tongkang

Perahu nelayan Sukabumi tenggelam ditabrak kapal tongkang

25 November 2018 20:24 WIB
Perahu nelayan Sukabumi tenggelam ditabrak kapal tongkang
Ilustrasi kapal tenggelam. (ANTARA News/Handry Musa)
Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA News) - Perahu nelayan asal Sukabumi, Jawa Barat, berawak tiga orang yang tengah mencari ikan di perairan Laut Bayah, Banten, ditabrak kapal tongkang pengangkut batu bara yang mengakibatkan seorang meninggal dunia.

"Saat kejadian kami tengah memancing ikan di perairan Laut Bayah perbatasan dengan Laut Sukabumi, tiba-tiba datang kapal tongkang yang langsung menabrak kapal kami hingga hancur," kata Duloh, anak buah kapal yang adalah warga Kampung Cikembang, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang selamat pada kejadian itu, di Sukabumi, Minggu.

Informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal kapal jenis congkreng yang ditumpangi korban saat mencari ikan di tengah laut. Saat tengah fokus pada penangkapan ikan, tiba-tiba datang kapal tongkang.

Korban yang melihat ada kapal besar itu mencoba menghidupkan mesin untuk menghindar. Namun, nahas kapal itu tertabrak hingga hancur dan tenggelam.

Akibatnya, nelayan Karyat alias Madot (62) meninggal dunia seketika, sementara dua nelayan lainnya, Amit Sumitra (45) dan Duloh (41), selamat.

Kedua korban selamat tersebut berupaya berenang sambil membawa jasad Madot dengan memanfaatkan bagian kapal dan boks ikan. Akhirnya keduanya bisa selamat.

Setelah sampai di pantai, mereka langsung dievakuasi warga ke RSUD Palabuhanratu.

Seorang korban selamat yang mengalami luka cukup parah bernama Amit Sumitra. Dia masih menjalani perawatan intensif di RSUD Palabuhanratu.

Korban yang meninggal dunia sudah dimakamkan di TPU yang tidak jauh dari rumah mereka.

Sementara, Wakil Sekretaris DPC HNSI Kabupaten Sukabumi, Nandang Heriyadie, mengatakan, mereka masih mencari informasi terkait dengan kecelakaan laut ini untuk mengetahui bagaimana kronologis terjadinya tabrakan kapal itu.

Pewarta: Aditia Rohman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018