• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Lampung Selatan optimistis turunkan angka stunting

Pemkab Lampung Selatan optimistis turunkan angka stunting

26 November 2018 06:22 WIB
Pemkab Lampung Selatan optimistis turunkan angka stunting
Sejumlah warga mengikuti Kampanye Nasional Cegah Stunting di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (16/9/2018). Kegiatan tersebut digelar dengan mengangkat tema "Cegah Stunting untuk Generasi Cerdas Indonesia". (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/kye)
Lampung Selatan (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan berkomitmen untuk melakukan pencegahan dan penurunan angka stunting (anak kerdil) di wilayahnya, kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nanang Ermanto.

Menurut Nanang, di Lampung Selatan, Senin, pihaknya telah menandatangani komitmen percepatan pencegahan anak kerdil yang dilaksanakan di Ballroom Redtop Hotel and Convention Center Jakarta, Kamis (22/11) malam lalu sebagai wujud tekad menurunkan angka stunting di daerahnya.

Acara yang dilaksanakan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Kementerian Sekretariat Negara RI, memfokuskan penanganan stunting di sejumlah kabupaten/kota yang angka stuntingnya tinggi.

Nanang mengatakan, angka stunting di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 38 persen. Angka itu menurutnya, sama dengan jumah angka stunting pada anak-anak di benua Afrika.

"Sebagai salah satu kabupaten yang hadir pada malam itu, maka selaku kepala daerah saya wajib dan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Lampung Selatan," ujar Nanang pula.

Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, angka stunting di Lampung terus mengalami kenaikan selama tiga tahun terakhir, yakni 2015-2017. Prevalensi stunting mengalami kenaikan selama tiga tahun berturut-turut pada 2015-2017, kata dr Asih Hendrastuti, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Dia menyebutkan, pada 2015, angka stunting di Kabupaten Lampung Barat mencapai 28,5 persen; Lampung Selatan 23,2 persen; Lampung Timur 14,5 persen; Lampung Tengah 25,2 persen, Way Kanan 17,3 persen; Pesawaran 24,4 persen; Pringsewu 21,2 persen; Mesuji 19,5 persen; Pesisir Barat 23,9 persen; dan Kota Bandarlampung mencapai sekitar 22 persen.

Pada 2016, prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Barat mencapai 33,2 persen; Lampung Selatan 24,8 persen; Lampung Timur 17,7 persen; Lampung Tengah 26,2 persen; Way Kanan 23,3 persen, Pesawaran 26,7 persen; Pringsewu 25,7 persen; Mesuji 26,8 persen; Pesisir Barat 27,6 persen; dan Kota Bandarlampung 22,3 persen.

Kemudian pada 2017, angka stunting di Kabupaten Lampung Barat sekitar 37,3 persen; Lampung Selatan 30,3 persen; Lampung Timur 23,5 persen; Lampung Tengah 37 persen; Way Kanan 30,7 persen, Pesawaran 35,1 persen; Pringsewu 25,8 persen; Mesuji 31,7 persen; Pesisir Barat 29,8 persen; dan Kota Bandarlampung 33,4 persen.*


Baca juga: Kemenkes: tubuh kecil perempuan berbahaya bagi kesehatan

Baca juga: Wagub optimistis kelor bebaskan NTT dari "stunting"



 

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018