Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Tini Tadeus yang dikonfirmasi di Kupang, Senin membenarkan, ada sekitar 20 rumah warga yang rusak akibat diterjang angin puting beliung selama sepekan terakhir.
"Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) TTU, sementara ini ada 20 rumah warga yang rusak akibat hujan disertai angin selama sepekan terakhir ini," katanya.
Rumah-rumah penduduk yang mengalami kerusakan ini tersebar di lima kecamatan di kabupaten yang berbatasan dengan negara Timor Leste itu.
Lima kecamatan yang terkena dampak angin puting beliung itu yakni Kecamatan Kota Kefamenanu, Bikomi Tengah, Naibenu, Insana dan Bikomi Selatan.
Menurut dia, rumah yang rusak akibat puting beliung ini masih mungkin bertambah karena hujan dan angin kencang masih terus melanda wilayah itu.
Tini Tadeus menambahkan, dari 20 rumah yang rusak itu, ada empat rumah yang kondisinya rusak berat. Sementara itu, 16 rumah lainnya hanya mengalami kerusakan ringan.
"Para penghuni rumah yang rusak parah sementara ini ditampung di rumah-rumah penduduk, sambil menunggu pembangunan kembali," katanya.
Dia berharap, pemerintah kabupaten segera mengambil langkah penanganan, agar para korban tidak terlalu lama berada di luar rumah karena bisa beresiko terserang penyakit.
Baca juga: Angin kencang di NTT akibat monsun Australia-Asia
Baca juga: 3 meninggal akibat tertimbun longsor di Nagekeo NTT
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018