"Betul, tersangka diserahkan ke kejati," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Samudi, pada Senin.
Selain sekda, polisi juga melimpahkan delapan tersangka lainnya yakni Kabag Kesra Setda Kabupaten Tasikmalaya Maman Jamaludin, Sekretaris DPKAD Ade Ruswandi, Inspektorat Kabupaten Tasikmalaya Endin.
Selain itu, PNS di Bagian Kesra Kabupaten Tasikmalaya Alam Rahadian dan Eka Ariansyah, dua warga sipil Lia Sri Mulyani dan Mulyana, serta seorang petani Setiawan
Sejumlah barang bukti turut diserahkan untuk kepentingan persidangan. Mereka diserahkan ke kejati pada Senin didampingi penyidik dari Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar.
Sementara itu, ketua tim jaksa penuntut umum Kejati Jabar Andi Adika mengatakan, usai dilimpahkan, kesembilan tersangka akan ditahan selama 20 hari di Rutan Kelas 1 Kebonwaru Bandung.
"Setelah menerima (pelimpahan) kemudian kita segera membuat dakwaan. Dalam waktu dekat setelah selesai kita kirim ke pengadilan," katanya
Kasus itu bermula saat polisi berhasil menyelidiki adanya dugaan pemangkasan dana bansos kepada 21 yayasan di Kabupaten Tasikmalaya tahun anggaran 2017.
Dari anggaran yang diajukan sebanyak Rp3,9 miliar, 21 yayasan tersebut tidak menerima secara utuh, hanya 10 persen atau Rp10 juta hingga Rp15 juta. Sisanya menjadi ladang `bancakan` sembilan tersangka.
Seluruh tersangka dijerat pasal 2 dan 3 Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Baca juga: Sekda Kabupaten Tasikmalaya diduga otak korupsi bansos Rp3,9 miliar
Baca juga: Polda Jabar tetapkan sembilan tersangka korupsi bansos
Baca juga: Kasus penyelewengan bantuan beras di Bekasi rugikan negara Rp1,8 miliar
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018