• Beranda
  • Berita
  • BKKBN sebut Indonesia siap hadapi Revolusi Industri 4.0

BKKBN sebut Indonesia siap hadapi Revolusi Industri 4.0

26 November 2018 21:06 WIB
BKKBN sebut Indonesia siap hadapi Revolusi Industri 4.0
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) M. Yani memberikan paparan dalam acara Akselerasi Program KKBPK Melalui Genrevolution Berteman di Aimas Convention Center (ACC), Sorong, Papua Barat, Kamis (1/11/2018). (ANTARA News/Anita Permata Dewi)
Surabaya (ANTARA News) - Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Badan Kependudukan  dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) M Yani mengatakan bahwa Indonesia akan siap menghadapi Revolusi Industri 4.0 jika pembangunan di tingkat keluarga berhasil.

Dalam siaran pers BKKBN di Jakarta yang diterima Antara, Senin, menyebutkan Revolusi Industri 4.0 tidak hanya menggeser peran negara, tapi juga berpengaruh terhadap kehidupan berkeluarga, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Yani mengatakan, hal itu karena otomatisasi dan digitalisasi melahirkan jenis pekerjaan, etos, nilai dan norma baru yang secara perlahan akan menggeser pola hidup keluarga pada setiap aspek mulai dari urusan rumah tangga hingga mencari nafkah.

Menurut dia, keluarga era industri 4.0 punya harapan sekaligus ancaman. Pasalnya teknologi dapat membantu segala urusan rumah tangga sekaligus bisa merusak keharmonisan keluarga.

"Saat ini orang tua muda cukup install aplikasi parenting untuk mendapatkan panduan mengurus balita, membeli kebutuhan rumah tinggal online, bisa cari pendapatan tambahan dengan bisnis online. Sisi buruknya, angka perceraian tertinggi malah disebabkan oleh aplikasi media sosial, banyak anak kecanduan game online, ibunya terjerat pinjaman online, bapaknya kecanduan judi online, dan akhirnya lansia semakin terasing dari keluarganya sendiri. Sekarang membangun keluarga berarti harus siap menghadapi berbagai masalah di dunia nyata maupun di dunia maya," tuturnya.

Menurut M Yani, Indonesia akan siap menghadapi industri 4.0 jika pembangunan keluarga berhasil karena sangat mustahil mewujudkan Making Indonesia 4.0 di tengah keluarga yang rentan, rapuh dan tak berdaya di hadapan berbagai kerumitan teknologi. 

Ia menambahkan, meski di tengah menjamurnya berbagai lembaga pendidikan, keluarga tetap merupakan rumah utama bagi terciptanya SDM yang berkualitas dan berdaya saing.

"Keluarga merupakan tulang punggung industri 4.0. Karena balita sehat, remaja kuat, orangtua hebat dan lansia tangguh lahir dari keluarga berkualitas. Maka dari itu, menjadi penting bagi pemerintah, swasta dan masyarakat memposisikan pembangunan keluarga sebagai fondasi dari pembangunan nasional," katanya.


Baca juga: Industri-Pemerintah harus kerja sama hadapi Revolusi Industri 4.0

Baca juga: BKKBN: persiapan SDM untuk industri 4.0 dimulai dari keluarga

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018