Ia mencontohkan yang perlu dipahami misalnya saat Presiden Joko Widodo meresmikan proyek di Papua, unggahannya hanya disukai ratusan ribu, tetapi ketika Jokowi menaiki sepeda motor dapat mencapai dua juta.
"Hal seperti ini yang disukai generasi milenial," kata Djarot di depan para kader di Kantor DPC PDI Perjuangan Sleman, DIY, Senin (26/11), dalam rangkaian Safari Kebangsaan tahap kedua di daerah tujuan terakhir.
DPP PDI Perjuangan, ucap Djarot, perlahan berbenah untuk bisa merangkul generasi milenial, salah satunya dengan atribut mulai dikreasi sesuai selera generasi milenial.
Untuk Kabupaten Sleman, elektabilitas pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin ditargetkan sebesar 70 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta agar jajaran PDI Perjuangan di daerah mendorong kegiatan berpolitik dengan kreativitas.
Sebagai contoh, kader dapat mengundang mahasiswa agar berkegiatan di partai sehingga kantor cabang hendaknya dibangun senyaman mungkin untuk anak muda.
"Bangun sesuai nuansa lokal. Hadirkan kantor partai yang ramah, dapur, kamar mandinya bersih, internet baik. Sediakan ruang kreasi, perpustakaan dengan buku-buku Bung Karno," kata Hasto.
Politisi asal Yogyakarta itu juga mengajak pengurus daerah partai berkreasi, seperti yang dilakukan DPP PDI Perjuangan yang memproduksi atribut baru partai yang menyasar kaum milenial, seperti jaket dan kaos.
Selama Safari Kebangsaan tahap kedua yang menyusuri jalur Selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah, Hasto dan Djarot mengenakan jaket serta kaos atribut yang disebutkan tersebut.
Baca juga: Ahok disebut ke PDI Perjuangan kalau berpolitik lagi
Baca juga: Hasto-Djarot temui seniman dan musikus di Magelang
Baca juga: Nomo Koeswoyo ingin lagunya dikenalkan di bangku sekolah
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018