"Posisi Polri dan Kapolri netral," kata Dedi saat dihubungi, Senin (26/11) malam.
Ia menjelaskan bahwa orang nomor satu di Kepolisian itu memang sempat mendampingi Joko Widodo ke Palembang, namun saat itu Tito mendampingi Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI. Sementara ketika Jokowi diagendakan bertemu dengan tim kampanye, Tito tidak hadir ke acara tersebut.
"Bapak Joko Widodo saat ini sebagai presiden dan capres. Ketika acara presiden maka kapolri dapat mendampingi seperti upacara 17 Agustus, pengarahan kepada kepala desa tentang pembangunan desa, pembangunan kehutanan, pengarahan kepada kepala daerah. Tapi saat (dalam) posisi sebagai capres seperti dalam acara pengarahan kepada tim pemenangan dan dialog dengan relawan maka kapolri tidak dapat mendampingi," katanya.
Hal ini menanggapi pemberitaan soal capres nomor urut 01, Joko Widodo yang mengklaim telah mendapat dukungan dari berbagai tokoh asal Sumatera Selatan. Hal itu dikatakan Jokowi sembari menayangkan slide foto tokoh-tokoh Sumsel yang salah satunya foto Kapolri Tito.
Namun kemudian Jokowi menambahkan bahwa Tito harus tetap netral dalam kontestasi Pemilu.
Ucapan tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada tim kampanye daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja Sumatera Selatan, di Palembang, Sumsel, Minggu (25/11).
Baca juga: Jubir TKN: Jokowi harus klarifikasi isu negatif
Baca juga: Presiden peringatkan tidak menyebar fitnah
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018