"Untuk kondisi saat ini, digital marketing bukan lagi pilihan, melainkan sudah hampir seperti keharusan," kata Anggota Gugus Tugas Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Kemenko PMK Rumadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Rumadi mengatakan kegiatan tersebut menyasar kaum perempuan sebagai bentuk perhatian khusus.
Pada kenyataannya, tambah Rumadi, partisipasi perempuan di sektor lapangan kerja masih tertinggal jauh dari kaum laki-laki.
Di kalangan angkatan kerja perempuan, hanya 37 persen yang bekerja, sementara di kalangan laki-laki mencapai 63 persen.
"Kecuali di industri kreatif, partisipasi perempuan justru lebih tinggi," jelas Rumadi.
Menurut Rumadi, tanpa bicara soal gender, kewirausahaan adalah pekerjaan terhormat. Bukan saja membantu rumah tangga, kewirausahaan juga membantu negara melalui penciptaaan tenaga kerja, pemasukan pajak, bahkan devisa.
"Kegiatan digital marketing ini menjadi penting, karena promosi menjadi lebih cepat, lebih murah dan daya jangkauannya sangat luas," ujar Rumadi yang juga merupakan tokoh Nahdatul Ulama (NU).
Lebih lanjut Rumadi menegaskan GNRM itu sendiri bersandar pada tiga nilai keutamaan, yakni etos kerja, integritas dan gotong royong. Tujuannya adalah membangun Indonesia Mandiri, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Bersatu dan Indonesia Melayani.
"Kalau kewirausahaan jelas, arahnya ke Indonesia Mandiri," terangnya.
Dengan mengambil tema Pengembangan UMKM Melalui Digital Marketing untuk Membangun Kreatifitas dan Kemandirian Pelaku UMKM di DIY ini, diharapkan para peserta lebih memahami seluk beluk pemanfaatan pelaku UMKM platform digital yang ada.
Sementara itu, Ketua Pokmas Daya Anissa Wahyu Heniwati mengakui bahwa sebagian besar pelaku usaha UKM di Yogyakarta sudah melek marketing digital dengan memanfaatkan media sosial atau Bukalapak, Tokopedia dan sejenisnya.
"Kita justru mengajak mereka yang masih tertinggal, belum menguasai platform digital marketing itu," ujarnya.
Lebih jauh Wahyu Heniwati menambahkan bahwa platform digital marketing itu juga membuka peluang bagi kaum perempuan, yakni bisa produktif tanpa harus bekerja di luar rumah. ***3***
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018