Pontianak, (ANTARA News) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Tinorma Butar Butar menyatakan, saat ini produksi atau volume sampah di ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat itu mencapai 350-400 ton per hari, sehingga perlu kepedulian semua pihak dalam menanganinya.Penanganan sampah di kota ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, tetapi perlu kolaborasi dengan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan lainnya
"Penanganan sampah di kota ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, tetapi perlu kolaborasi dengan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan lainnya," katanya di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa tanpa dukungan dan kerja sama semua pihak maka akan sulit dalam menyelesaikan masalah sampah.
"Sehingga kami sangat menyambut baik adanya dukungan dari pemerintah pusat dan dari anggota Komisi VII DPR Katherina Angela Oendoen yang telah memberikan bantuan motor roda tiga pengangkut sampah bagi Kota Pontianak," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam menangani masalah sampah yang ada di Kota Pontianak, pihaknya sudah beberapa kali mendapat bantuan kendaraan roda tiga pengangkut sampah dari pemerintah pusat melalui aspirasi yang disampaikan oleh wakil rakyat daerah pemilihan Kalbar.
Selama dua tahun terakhir, Pemkot Pontianak telah menerima 27 unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah yang merupakan aspirasi, di antaranya tahun 2017 Pontianak mendapat 10 unit dan tahun 2018 dua unit dari anggota Komisi VII DPR, yakni Katherina Angela Oendoen, dan 15 unit dari anggota Komisi VII DPR, Maman Abdurrahman.
Tinorma menambahkan, dalam penanganan sampah pihaknya juga terus membangun bank sampah, yang kini jumlahnya sudah sebanyak 11 bank sampah yang tersebar diseluruh Kota Pontianak.
"Kehadiran bank sampah tersebut kami harapkan mampu memberikan solusi terhadap pengelolaan sampah karena pemberdayaan sampah oleh masyarakat yang bisa dijadikan barang bernilai ekonomis," katanya.
Menurut dia, pembangunan bank sampah dan bantuan motor roda tiga pengangkut sampah dari pemerintah pusat sangat bermanfaat, apalagi ke depannya Pontianak akan mengurangi jumlah tempat sampah yang ada di pinggir-pinggir jalan, sehingga setiap beberapa RT atau RW perlu kendaraan untuk mengangkut sampah.
Baca juga: Warga Pontianak diimbau tidak bakar sampah
Baca juga: Sampah Pontianak naik 50 persen saat Ramadhan
Baca juga: Pontianak ganti bak sampah dengan kontainer
Pewarta: Andilala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
