• Beranda
  • Berita
  • Pertamina optimistis 2019 seluruh impor BBM turun

Pertamina optimistis 2019 seluruh impor BBM turun

28 November 2018 13:33 WIB
Pertamina optimistis 2019 seluruh impor BBM turun
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng (kedua kiri), Direktur Utama Nicke Widyawati (kedua kanan) dan Direktur Keuangan Pahala N Mansury (kiri) beserta Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno (kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers acara Pertamina Energy Forum (PEF) 2018 di Jakarta, Rabu (28/11/2018). Pertamina Energy Forum (PEF) 2018 bertema "Unleashing Domestic Resources For Energy Security" tersebut digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dalam perayaan HUT ke-61 Pertamina. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.

Tahun depan seluruh impor bisa kita turunkan

Jakarta, (ANTARA News) - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati optimistis bahwa tahun depan (2019) porsi keseluruhan impor bahan bakar minyak (BBM) bisa turun secara drastis.

"Tahun depan seluruh impor bisa kita turunkan," kata Nicke Widyawati di Jakarta, Rabu, usai membuka acara Pertamina Energy Forum 2018.

Nicke juga menjelaskan berbagai upaya yang sudah dilakukan Pertamina untuk menurunkan angka impor di sektor minyak dan gas bumi.

Pertama, dengan memaksimalkan program B20 atau campuran 20 persen penggunaan biodiesel maka konsumsi penggunaan solar juga akan berkurang sebab sudah dicampur dengan green fuel.

Kemudian, konversi kilang yang sudah eksisting untuk menghasilkan green fuel, kilang tersebut adalah Kilang Plaju dan Balongan. Selanjutnya, dari konsumen elpiji yang terus meningkat, Pertamina berinisiatif menggunakan coal gas atau gasifikasi dari batu bara yang mampu menekan impor elpiji hingga 70 persen.

Coal gas dapat menghasilkan DME (dimetil eter) yang mampu mengurangi penggunaan konsumsi elpiji. 

Sebelumnya, terkait B20, PT Pertamina (Persero) siap menyalurkan bahan bakar biodiesel 20 persen (B20) kepada pengguna akhir  melalui  112 terminal bahan bakar minyak (TBBM). 

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan kesiapan tersebut sebagai bentuk implementasi kebijakan mandatory B20 yang diimplementasikan mulai 1 September ini.

"Untuk mendorong peningkatan jumlah pengguna bahan bakar biodiesel yang ramah lingkungan ini, kami sudah siap dan seluruh fasilitas Pertamina sudah siap 100 persen untuk mencampur dan menyalurkan biodiesel sebagai implementasi kebijakan mandatori B20," kata Nicke.

Nicke menjelaskan dari 60 Terminal BBM yang telah menyalurkan B20, Pertamina mencatat sejumlah TBBM dengan penyaluran tertinggi seperti TBBM Jakarta Group, TBBM Kotabaru Group, TBBM Surabaya dan TBBM Balikpapan. 

Baca juga: PT Pos dan KAI akan jual BBM-Elpiji

 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018