Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah warga di kampung nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, berharap pulau-pulau reklamasi di pesisir Jakarta Utara bisa dikembangkan untuk kepentingan ekonomi masyarakat.... dibikin penghijauan saja, misalnya bakau. Itu bisa jadi rumah untuk ikan-ikan, kami mau tangkap ikan juga mudah...
"Misal dibikin penghijauan saja, misalnya bakau. Itu bisa jadi rumah untuk ikan-ikan, kami mau tangkap ikan juga mudah," kata Fendi, salah seorang warga Muara Angke, saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, akan lebih baik pulau-pulau itu dijadikan lahan penghijauan pesisir karena lebih menguntungkan nelayan daripada jika dijadikan proyek hunian.
Selain itu, dengan dijadikan lahan hijau juga akan berdampak baik lingkungan karena bisa menjadi tembok alami terhadap ombak atau arus laut. "Kalau misalnya banjir rob kan juga jadi tidak terlalu parah," kata dia.
Pendapat serupa juga disampaikan warga lain, yang berharap pulau reklamasi bisa membawa dampak positif bagi perekonomian.
Apabila pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memanfaatkan pulau-pulau buatan itu untuk bisnis, maka diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi warga di pesisir Jakarta.
"Pemerintah mau buat pulau ini jadi lahan pekerjaan baru untuk masyarakat, mungkin kami bisa menerima. Dibuat kawasan wisata lebih bermanfaat," ujar Sartika.
Jika pulau-pulau reklamasi dijadikan kawasan pariwisata, katanya melanjutkan, diharapkan banyak anak-anak nelayan yang akan mendapat pekerjaan yang lebih layak.
Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo ditargetkan untuk merampungkan proyek pengelolaan tanah hasil pulau reklamasi di Teluk Utara dalam 10 tahun.
"Tahap pertama dimulai dengan melakukan perencanaan yang cermat guna langkah pengelolaan ke depan," kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Dwi Daryoto, di Jakarta pada Senin.
Menurut dia, pengembangan pulau reklamasi yang dinamai Kawasan Pantai Kita, Maju, dan Bersama tersebut akan mengedepankan pemanfaatan berbasis kerakyatan.
"Agar bermanfaat untuk rakyat. Inklusif," kata dia.
Pewarta: Roy Bachtiar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018