Trenggalek, Jatim (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, melakukan normalisasi area muara Sungai Ngemplak yang berada di kawasan pesisir Prigi yang semula tersumbat atau tertutup material pasir demi mencegah banjir selama musim hujan.Normalisasi dilakukan agar aliran air dari hulu sampai ke muara dan masuk ke laut dengan lancar. Kalau tidak, sumbatan pasir di muara Sungai Ngemplak ini bisa memicu banjir karena aliran air tersumbat
"Normalisasi dilakukan agar aliran air dari hulu sampai ke muara dan masuk ke laut dengan lancar. Kalau tidak, sumbatan pasir di muara Sungai Ngemplak ini bisa memicu banjir karena aliran air tersumbat," kata Kabag Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek Triadi Atmono di Trenggalek, Rabu.
Ia menjelaskan keputusan melakukan normalisasi telah dirancang sejak lama.
Hal itu menyusul kondisi alur Sungai Ngemplak di Desa Prigi yang bermuara ke Pantai Prigi yang selama ini tertutup pasir dampak gelombang pasang pada kurun Juli-Agustus 2018.
Seiring hujan yang mulai mengguyur sporadis wilayah Trenggalek, khususnya kawasan Watulimo dalam dua bulan terakhir, Dinas Kelautan dan Perikanan Trenggalek di bawah arahan Bupati Emil Elestianto Dardak mengambil inisiatif untuk menormalisasi aliran-aliran sungai yang mengalami pendangkalan maupun tersumbat pasir.
Salah satunya yang menjadi fokus pekerjaan normalisasi adalah muara Sungai Ngemplak yang nyaris buntu karena ujung muara tertutup gundukan pasir.
"Material pasir ini yang selama ini kerap menyebabkan genangan di beberapa tempat di wilayah sekitar sungai. Akibatnya akses jalan nelayan terganggu sehingga sedikit mengganggu roda perekonomian masyarakat sekitar," kata Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Syuhada.
Aktivitas normalisasi sendiri sudah dimulai sejak awal November 2018. Satu unit alat berat jenis eksavator lengan panjang (long arm) dikerahkan untuk menggali pasir-lumpur sehingga terbentuk kembali alur muara sungai hingga tembus ke Pantai Prigi.
Panjang muara yang digali, menurut Syuhada maupun Triadi, mencapai 125 meter dengan lebar sekitar 20 meter dan dalam rata-rata 4-5 meter.
Tak hanya membuat alur muara sungai yang tegak lurus dengan bibir pantai, Emil juga menginstruksikan pembuatan akses jalan baru sepanjang 1.000 meter menyusuri sungai sebelah kiri dan laut sebelah kanan.
Langkah tersebut membuahkan tanggapi positif dan ucapan terima kasih dari masyarakat sekitar karena akses jalan mereka untuk beraktifitas sudah normal kembali tanpa adanya banjir luapan maupun genangan air akibat lupan Sungai Ngemplak tersebut.
Air sungai dari hulu dan hilir tidak lagi menggenang di area muara yang buntu. Kini mengalir lancar hingga masuk pantai.
Begitupun saat turun hujan. Jika selama ini daerah Prigi menjadi langganan banjir, hujan deras yang beberapa kali mengguyur tak lagi memicu genangan apalagi banjir bandang di jalanan dan kawasan pemukiman sekitar.
"Alhamdulillah, kalau aliran sungai lancar, banjir bisa dihindarkan. Kawasan juga semakin indah dan tertata rapi. Semoga hal positif ini bisa terus dijaga," ucap Dar, warga Prigi, yang menyatakan terima kasih atas langkah cepat pemerintah daerah setempat mencegah banjir.
Baca juga: Hujan sehari semalam memicu banjir dan longsor di Trenggalek
Baca juga: Banjir bandang rendam ribuan rumah di Trenggalek
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018