New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS memperpanjang pelemahannya terhadap mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) setelah Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengatakan suku bunga bank sentral "masih sedikit di bawah" netral.The Fed menganggap sama seriusnya risiko kenaikan terlalu cepat dan pelambatan ekspansi ekonomi...
"Suku bunga masih rendah berdasarkan standar historis, dan tetap sedikit di bawah kisaran luas perkiraan tingkat yang akan menjadi netral untuk ekonomi, yaitu tidak mempercepat atau memperlambat pertumbuhan," kata Powell dalam pidato yang ia sampaikan di depan Klub Ekonomi New York.
Para investor sebagian besar mengambil pidato terbaru Powell sebagai tanda bahwa The Fed akan memperlambat laju pengetatan kebijakannya, karena pernyataan itu secara luas dipandang sebagai dovish shift"dari apa yang Powell katakan tentang suku bunga The Fed pada awal Oktober.
Pernyataan Powell pada Oktober menunjukkan bahwa suku bunga sebelumnya adalah sebuah "jalan panjang" dari apa yang disebut "tingkat netral." Hal itu menyebabkan ekspektasi pasar pada kenaikan suku bunga keempat yang akan berlangsung pada Desember tahun ini, menyusul kenaikan sebelumnya pada September.
Powell menekankan dalam sambutannya bahwa laju bertahap menaikkan suku bunga The Fed dimaksudkan untuk menyeimbangkan risiko-risiko. "The Fed menganggap sama seriusnya risiko kenaikan terlalu cepat dan pelambatan ekspansi ekonomi, serta di sisi lain kenaikan terlalu lambat dan mendorong inflasi lebih tinggi atau ketidakstabilan keuangan," katanya seperti dikutip dari Xinhua.
Perubahan nada dalam kenaikan suku bunga terjadi hanya sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengecam Powell dalam sebuah wawancara dengan Washington Post. Dia mengatakan "bahkan tidak sedikit senang" dengan pengangkatan Powell awal tahun ini.
Trump menyebut kenaikan suku bunga The Fed tahun ini ke kisaran 2,00 persen hingga 2,25 persen sebagai way off base dan "kesalahan," karena biaya pinjaman yang lebih tinggi memperlambat ekonomi AS.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1376 dolar AS dari 1,1295 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2834 dolar AS dari 1,2733 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7314 dolar AS dari 0,7223 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,53 yen Jepang, lebih rendah dari 113,78 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9930 franc Swiss dari 0,9986 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3271 dolar Kanada dari 1,3299 dolar Kanada.
Baca juga: Darmin sebut masih ada ruang rupiah menguat
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018