Dilansir Reuters pada Kamis, Keogh mengatakan bahwa pembangunan pabrik baru diperlukan untuk memproduksi kendaraan yang "masih belum diperkenalkan" di bawah merek Volkswagen, dengan harga antara 30.000 sampai 40.000 dolar AS, yang dijadwalkan pada 2020.
“Kami 100 persen sedang dalam proses ‘membutuhkan pabrik mobil listrik di Amerika Utara', dan kami tengah mendiskusikan itu sekarang,” kata Keogh kepada wartawan di pameran otomotif Los Angeles.
Volkswagen mengumumkan pada awal bulan ini akan menghabiskan hampir 44 miliar euro (50 miliar dolar AS) untuk mengembangkan mobil listrik, swakemudi, dan layanan mobilitas baru pada tahun 2023, sembari menjelajahi area kerja sama dengan produsen mobil asal Amerika Serikat Ford Motor Co.
Untuk memenuhi waktu produksi pada 2020, pembuatan mobil listrik baru ini pada awalnya akan dilakukan di luar Amerika Serikat, setelah itu baru akan diproduksi di pabrik baru yang lokasinya masih belum ditentukan.
Pabrik milik Volkswagen di Chattanooga, Tennessee, di mana Passat dan Atlas diproduksi, bisa menjadi salah satu pilihan, mengingat di pabrik tersebut masih tersedia cukup banyak ruang. Namun Keogh mengatakan pabrik tersebut belum tentu menjadi pilihan.
Tesla sejauh ini telah menguasai pangsa terbesar pasar AS untuk kendaraan listrik, tetapi sejumlah model baru dari produsen mobil Jerman dan lainnya telah siap menghantam Tesla dalam dua tahun ke depan.
Untuk Volkswagen, meskipun berada di belakang Tesla, mereka masih belum terlalu terlambat untuk merebut pasar Amerika Serikat yang menghadirkan "peluang besar," kata Keogh.
Baca juga: Tiga pabrik Volkswagen di Jerman produksi mobil listrik
Baca juga: Dua pabrik VW bakal dijadikan perakitan mobil listrik
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018