"(Totalnya ada) 13 gate di sini semua. Tujuh itu kalau gate-nya dipindah ke arah depan, karena luasnya tidak cukup. Jadi, gate ini kita mundurkan 7 meter, jadi totalnya tetap, loket juga tetap. Hanya gate-nya yang kita geser," kata Sofyan ketika meninjau Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjelaskan sesuai kesepakatan bahwa tidak ada perubahan tata ruang di Stasiun Tanah Abang, melainkan hanya pemindahan "gate tapping" agar mencapai jumlah yang diinginkan.
Sempat melakukan simulasi, Sofyan mengaku simulasi arus penumpang berjalan lancar mengingat jumlah penumpang yang menggunakan jasa kereta di Stasiun Tanah Abang dari pukul 05.00 WIB hingga 23.00 WIB mencapai 40 ribu orang tiap harinya.
Ditanya mengenai kemungkinan kepadatan penumpang karena jumlah "gate tapping" yang banyak, Sofyan mengusahakan supaya tidak ada penumpukan penumpang, terlebih kepada penumpang yang transit.
Sebelumnya, PT KAI meminta beberapa hal kepada PD Pembangunan Sarana Jaya selaku kontraktor terkait moda transportasi yang terintegrasi dengan JPM Tanah Abang seperti fasilitas toilet, mushala serta penambahan "gate tapping".
Pemerintah Kota Jakarta Pusat bersama PT KAI, Ombudsman dan PD Pembangunan Sarana Jaya menilai "skybridge" telah siap digunakan dan hanya tinggal beberapa penambahan "gate tapping" dengan cara meruntuhkan tembok penghubung stasiun ke JPM sehingga nantinya pada 7 Desember JPM resmi digunakan.
Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018