Polda Metro sarankan aksi 212 tandingan ditunda

30 November 2018 19:09 WIB
Polda Metro sarankan aksi 212 tandingan ditunda
Massa mengikuti aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (2/12/2017). Aksi yang diselenggarakan sebagai bentuk reuni kegiatan 2 Desember 2016 itu diisi dengan pembacaan zikir, salawat serta shalat berjamaah. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay )
Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya menyarankan mantan pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera menunda aksi Kontemplasi 212 yang bertujuan untuk menandingi aksi Reuni Akbar 212 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, pada Minggu (2/12).
   
"Kita sarankan untuk menunda," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta Jumat.
   
Argo mengaku telah menerima surat pemberitahuan dari panitia aksi Kontemplasi 212 yang digerakkan Kapitra Ampera tersebut.
   
Argo mengungkapkan Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya menganalisis acara Kontemplasi 212 bersamaan dengan aksi Reuni Akbar 212 sehingga salah satu pihak lebih baik menunda kegiatannya.
   
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menerima pemberitahuan rencana aksi Reuni Akbar 212 di Monas Jakarta Pusat pada Minggu.
   
Kemudian Polda Metro Jaya juga mendapatkan pemberitahuan dari panitia aksi Kontemplasi 212 yang digagas Kapitra Ampera bersamaan dengan kegiatan Reuni Akbar 212.
   
Polda Metro Jaya bersama TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 20.000 personel gabungan untuk mengamankan aksi Reuni Akbar 212.
   
Sejumlah tokoh agama bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemungkinan akan menghadiri acara Reuni 212 tersebut.
   
Aksi Reuni Akbar 212 akan digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu mulai pukul 03.00 WIB-12.00 WIB diawali shalat tahajud bersama, Shalat Subuh berjamaah, acara "Tauhid Milenial Awards" dan pengibaran satu juta bendera tauhid. 
Baca juga: MUI: Reuni 212 harus tampilkan akhlak mulia
Baca juga: 20 ribu personel gabungan mengamankan Reuni Akbar 212
Baca juga: Instruksi kader PKS ikut Reuni 212 dinilai bukan hal baru

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018