"Kartu ini secara simbolis akan diserahkan oleh Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember mendatang," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat.
Untuk tahap awal kartu tersebut akan dibagikan kepada 7.000 penyandang disabilitas terutama yang ada di Pulau Jawa karena berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) lebih lengkap.
Mensos mengatakan, Kartu Penyandang Disabilitas tersebut ke depan akan diintegrasikan dengan berbagai layanan publik.
"Terkait kartu disabilitas ini kami akan lakukan pendekatan. Jangan sampai kartu ini hanya sebagai kartu identitas saja tapi multifungsi mereka bisa mendapatkan semacam kemudahan fasilitas ini harus melibatkan Pemda," kata Mensos.
Dirjen Rehabilitasi Sosial, Edi Suharto mengatakan, Kemensos akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah maupun BUMN agar kartu tersebut bisa terintegrasi dengan layanan publik.
"Aksesibilitas ini penting dan melibatkan lintas kementerian, jadi kartu akan bermanfaat bagi penyandang disabilitas," kata dia.
Ke depan, Kementerian Sosial akan terus menambah penerima kartu disabilitas sesuai dengan BDT yaitu sebanyak 119.311 penyandang disabilitas yang selama ini menjadi penerima manfaat bansos dari Kementerian Sosial. Berdasarkan Susenas jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 6.008.000 orang.
Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufroni Sakaril menilai Kartu Penyandang Disabilitas penting untuk memastikan diidentifikasinya penyandang disabilitas dengan baik.
"Ternyata ada penyandang disabilitas yang tidak punya KTP padahal semua urusan membutuhkan KTP. Jadi dengan kartu disabilitas mereka bisa mendapatkan layanan yang lebih baik," katanya.
Menurut dia, saat ini penyandang disabilitas di Jakarta telah mendapatkan kartu TransJakarta yang menggratiskan transportasi publik tersebut bagi mereka.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018