"Benar, sesuai Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) kedua tercatat ada sekitar 6.800 orang lebih pemilih pemula. Namun dengan diperpanjangnya masa final pemilih hingga 10 Desember kemungkinan bisa bertambah atau berkurang," kata Komisioner KPU Pasaman Barat Alfi Syahrin di Simpang Empat, Jumat.
Ia mengatakan terhadap pemilih pemula, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang ada.
Pihaknya mengharapkan pemilih pemula bisa berpartisipasi dan memberikan hak suaranya saat pemilu nanti.
"Intinya bagaimana pemilih pemula ini diberikan masukan dan pemahaman tentang pentingnya menyukseskan pemilu dengan memberikan hak suaranya saat pencoblosan," ujarnya.
Ia menyebutkan sesuai arahan KPU RI maka hingga 10 Desember 2018 masih ada kesempatan penambahan atau pengurangan pemilih karena diberikan ruang untuk mencermati ulang data DPTHP kedua.
"Tentu kami mengharapkan partisipasi partai politik, pihak terkait dan masyarakat untuk mencermati jika ada sanak famili yang masih belum terdaftar sebagai pemilih," harapnya.
Pihaknya siap turun ke lapangan jika ada masukan dan informasi mengenai warga yang belum terdaftar.
"Tentu dalam masa 10 hari ini jika ada yang meninggal, pindah domisili atau pindah TPS maka data pemilih bisa berubah dan akan kembali diplenokan," ujarnya.
Untuk DPTHP kedua, KPU Pasaman Barat belum lama ini menetapkan sekitar 249.826 orang, dari jumlah itu sebanyak 123.297 pemilih laki-laki dan 126.529 pemilih perempuan.
Baca juga: KPU Babel tetapkan DPT 913.239 jiwa
Baca juga: Bawaslu terima 13.945 laporan aduan daftar pemilih
Baca juga: Pemuda agar pro-aktif daftar sebagai pemilih
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018