Presiden Jokowi berswafoto dengan para guru

1 Desember 2018 15:12 WIB
Presiden Jokowi berswafoto dengan para guru
Presiden Joko Widodo melakukan swafoto dengan para guru saat menghadiri ulang tahun PGRI ke-73 sekaligus Hari Guru Nasional di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat pada Sabtu (1/12). (Joko Widodo)

Dunia virtual adalah kampus kita. Sekarang ini juga kita bicara apa adanya, Google juga sudah menjadi perpustakaan kita. Wikipedia juga menjadi ensiklopedi kita. Kindle, buku elektronik, juga menjadi buku pelajaran kita."

Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyempatkan melakukan swafoto dengan para guru saat menghadiri ulang tahun PGRI ke-73 sekaligus Hari Guru Nasional di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat pada Sabtu.

Swafoto yang diambil sendiri oleh Presiden itu dilakukan saat Presiden memasuki maupun saat keluar dari stadion Pakansari.

Presiden pun mengenakan batik PGRI saat menghadiri acara dan berswafoto dengan para guru yang duduk di bagian tribun maupun menunggu di pintu keluar stadion.
Presiden Joko Widodo melakukan swafoto dengan para guru saat menghadiri ulang tahun PGRI ke-73 sekaligus Hari Guru Nasional di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat pada Sabtu (1/12). (Joko Widodo)
Presiden Joko Widodo melakukan swafoto dengan para guru saat menghadiri ulang tahun PGRI ke-73 sekaligus Hari Guru Nasional di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat pada Sabtu (1/12). (Joko Widodo)


Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa profesi guru tetaplah suatu profesi yang mulia dan tidak bisa digantikan oleh mesin yang paling canggih sekalipun.

"Guru haruslah tetap guru. Guru tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun, secanggih apapun tidak bisa. Guru adalah profesi mulia yang membentuk karakter-karakter anak bangsa dengan budi pekerti, toleransi, dan nilai-nilai kebaikan," kata Presiden. 

Gurulah pihak yang menumbuhkan empati sosial, membangun imajinasi dan kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa khususnya bagi generasi penerus.

Namun saat ini, ruang kelas bukan satu-satunya tempat belajar. 

"Dunia virtual adalah kampus kita. Sekarang ini juga kita bicara apa adanya, Google juga sudah menjadi perpustakaan kita. Wikipedia juga menjadi ensiklopedi kita. Kindle, buku elektronik, juga menjadi buku pelajaran kita," ungkap Presiden.

Presiden meminta agar para guru harus waspada terhadap maraknya media digital yang muncul.

"Kita sering terkaget-kaget anak-anak muda kita mampu belajar secara mandiri. Mereka bisa tahu jauh lebih banyak melalui bantuan teknologi. Oleh sebab itu peran guru harus lebih dari mengajar, tetapi juga mengelola belajar siswa. Guru dituntut lebih fleksibel, kreatif, menarik, dan lebih menyenangkan bagi siswa," jelas Presiden.

Setelah selama empat tahun fokus pada pembangunan infrastruktur, maka selanjutnya pemerintah, menurut Presiden akan berfokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) sehingga peran guru akan semakin sentral, utama, dan strategis. 

"Guru harus menjadi agen-agen transformasi penguatan SDM kita, menjadi agen-agen transformasi dalam membangun talenta-talenta anak bangsa. Sebagaimana topik acara hari ini guru dituntut untuk meningkatkan profesionalisme guru untuk menuju pendidikan abad 21," ungkap Presiden.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018