Siapa yang rentan tertular HIV/AIDS?

1 Desember 2018 19:16 WIB
Siapa yang rentan tertular HIV/AIDS?
Renungan Hari AIDS Sedunia Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (PMI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan renungan dengan menyalakan lilin saat memperingati hari Aids Sedunia di depan kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/12/2016) malam. Aksi tersebut bertujuan sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pemberantasan dan pencegahan penyakit HIV AIDS dan juga penyadaran kepada masyarakat agar tidak mendiskriminasi penderita HIV AIDS. (ANTARA /Abriawan Abhe)
Jakarta (ANTARA News) - HIV, virus yang menyerang kekebalan tubuh, bisa tertular lewat darah dan hubungan seksual tanpa pengaman serta air susu ibu.

Bila orang dengan HIV/AIDS (ODHA) rutin minum obat ARV, virusnya akan semakin tidak terdeteksi sehingga risiko penularan juga semakin mengecil.

Siapa sebenarnya yang paling rentan tertular?

Menurut Tika Surya Atmaja dari Forum LSM Peduli AIDS, urutan orang-orang yang rentan tertular adalah pasangan heteroseksual, homoseksual, bayi yang tertular dari ibu dan pengguna jarum suntik.

"Kenapa heteroseksual (rentan)? Karena jumlah yang melakukan hubungan seks lebih banyak dibanding lainnya, pasangannya juga bisa lebih dari satu," kata Tika pada Antara di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Mitos versus fakta seputar AIDS

Ibu rumah tangga juga termasuk salah satu yang berisiko tertular dari pasangannya. 

Tika mengajak semua pihak untuk bekerjasama mencegah penularan HIV/AIDS. 

Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah tidak melakukan hubungan seksual bila belum punya pasangan, saling setia setelah punya pasangan, memakai kondom bila merasa punya risiko tinggi seperti punya pasangan yang positif HIV, tidak memakai narkoba dan jarum suntik yang disalahgunakan.

"Dan semua orang berhak dapat edukasi tentang HIV," kata dia.

Baca juga: HIV/AIDS yang semakin mengkhawatirkan

Saat ini, pemerintah menyediakan obat ARV untuk ODHA yang bisa didapat cuma-cuma di 5.124 fasilitas pelayanan kesehatan seluruh Indonesia. 

Hingga Juni 2018, tercatat ada 301.959 kasus HIV dan 108.829 kasus AIDS yang tersebar di 544 kabupaten/kota.
 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018