Pedagang menjamur dari Monas ke Istiqlal

2 Desember 2018 01:24 WIB
Pedagang menjamur dari Monas ke Istiqlal
Pedagang menggelar lapak di bahu jalan sekitaran kawasan Monas dan Gambir Jakarta di acara Reuni 212, Minggu (2/12/2018). (Foto: ANTARA News/Aditya Ramadhan)
 
Jakarta (ANTARA News) - Pedagang berbagai atribut Reuni 212 hingga pakaian muslim menjamur mulai dari kawasan Monas, Gambir, hingga ke sekitar Masjid Istiqlal.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Sabtu malam, para pedagang menggelar lapak mulai di trotoar dan bahu jalan sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, sekitaran Gambir, hingga trotoar dan area pekarangan Masjid Istiqlal.

Dagangan yang dijajakan mulai dari berbagai atribut berkalimat tauhid seperti topi, bendera, masker, kaos dengan sablonan Reuni 212, hingga pakaian muslim.

Atep salah satu pedagang yang yang menggelar lapak di sekitaran Gambir mengaku mulai berjualan sejak pukul 22.00 WIB Sabtu (1/12) malam.

Dia sengaja datang bersama lima kawannya dari Pasir Koja Bandung untuk mencari peruntungan lebih di acara Reuni 212. Pada Reuni 212 tahun 2017, Atep juga datang untuk berjualan.

"Lumayan lah, banyak ini daripada biasanya," kata Atep yang biasa berjualan di Jalan Jenderal Sudirman Bandung.

Dia dan rekannya menjual berbagai macam peci, masker berkalimat tauhid, kalung, gelang kayu, serta ikat kepala sunda khas Jawa Barat. Rencananya Atep akan berjualan di tempat yang sama hingga pukul 14.00 WIB hari Minggu.

 
Pedagang menjual berbagai atribut Reuni 212 hingga pakaian muslim di trotoar sekitar kawasan Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: ANTARA News/Aditya Ramadhan)



Selain pedagang yang menjual berbagai macam atribut, banyak juga penjual makanan yang mengunakan gerobak mulai dari ketoprak, sate padang, bakso, nasi goreng, dan lain-lain. 

Massa peserta Reuni 212 masih terus berdatangan dari berbagai arah memadati kawasan Monas dan Istiqlal hingga Minggu dini hari.*
 

Baca juga: Masjid Istiqlal ramai dipenuhi peserta Reuni 212

Baca juga: Kondisi Monas masih kondusif




 


 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018