Bus-bus dan kendaraan pribadi para peserta aksi yang diparkir di sisi jalan tersebut juga menambah kepadatan karena ruas jalan itu menjadi menyempit dan sulit dilalui, demikian pantauan Antara.
Jalan Medan Merdeka di sekitar silang Monas juga sudah tidak bisa dilalui karena dipadati massa, bus-bus, dan kendaraan pribadi yang diparkir di pinggir jalan. Hal serupa terjadi di sekitar Jalan Agus Salim (Sabang) dan jalan Kebon Sirih.
Sejumlah peserta aksi Reuni 212 yang membawa kendaraan pribadi mengaku harus memarkir kendaraannya jauh dari lokasi acara di Monas.
"Terpaksa harus parkir di sini, tapi enggak masalah meski harus jalan kaki ke Monas," kata Zaky yang memarkir mobilnya di Jalan Agus Salim (Sabang).
Zaky yang membawa delapan rekannya mengaku berangkat dari Bekasi setelah melaksanakan shalat Subuh.
"Kami tidak ikut menginap, yang penting bisa ikut berpartisipasi lagi, hadir di acara Reuni Akbar 212," katanya.
Baca juga: Jalan Medan Merdeka Selatan tidak bisa dilalui
Hal senada juga dikatakan Syamsul Hadi, warga Depok yang sengaja berangkat pagi-pagi setelah Shalat Subuh, namun juga terpaksa memarkir kendaraannya di kawasan Jalan Cikini Raya, karena sudah sulit untuk lebih dekat dengan Monas.
Syamsul yang datang bersama istri, dua anaknya dan dua temannya itu merupakan sedikit dari jutaan orang yang turut hadir memeriahkan acara Reuni Akbar 212 di Lapangan Monas yang digelar sejak Sabtu (1/12) malam hingga Minggu siang.
Hingga Minggu pagi, massa peserta Reuni 212 masih terus berdatangan dan masuk ke dalam kawasan Monas.
Dua hari sebelumnya, di sisi barat Silang Monas, digelar apel bersama pengamanan Natal-Tahun Baru hingga Pemilu 2019 oleh gabungan personel TNI dan Polri. Sebagai simbol dari kesatuan persepsi dan komitmen kedua institusi itu, dihadirkan sekitar 43.000 personel gabungan TNI dengan berbagai peralatan perangnya serta sekitar 9.000 personel polisi dari berbagai korps dan fungsinya.
Baca juga: Azan Subuh berkumandang di Monas
Baca juga: Peserta Reuni 212 tahajud berjamaah di Monas
Pewarta: -
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018