• Beranda
  • Berita
  • Gubernur Bali minta REI perhatikan kearifan lokal

Gubernur Bali minta REI perhatikan kearifan lokal

3 Desember 2018 16:14 WIB
Gubernur Bali minta REI perhatikan kearifan lokal
GENJOT PERTUMBUHAN PENJUALAN PROPERTI Pramuniaga menunjukkan maket properti rumah hunian yang dipajang dalam Pameran Properti di Malang Olympic Garden, Jawa Timur, Senin (19/11/2018). Pameran tersebut diadakan untuk kembali menggenjot pertumbuhan penjualan properti yang menurut Real Estate Indonesia (REI) mengalami penurunan sebesar 14 persen pada kuartal ketiga di tahun 2018 akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc. (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Daya beli masyarakat yang masih rendah untuk membeli rumah diminta menjadi perhatian anggota REI

Nusa Dua (ANTARA News) - Gubernur Bali Wayan Koster meminta pihak Real Estate Indonesia untuk tetap memperhatikan kearifan lokal dalam mengembangkan hunian di Pulau Dewata

?"Khususnya terkait dengan hunian vertikal, itu harus dikaji dulu, karena kita di Bali ada desa adat agar jangan sampai nanti menjadi masalah karena ada aturan adat," kata Koster pada acara Rapat Kerja Daerah REI Bali, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.

?Menurut orang nomor satu di Bali itu, pembangunan Pulau Dewata ke depan akan dilaksanakan secara terintegrasi, satu kesatuan wilayah, satu pulau, satu kebijakan dan satu tata kelola (one island one management) sebagai respons terhadap desakan perkembangan wilayah yang cenderung kapitalistik dan pro-pasar.

?"Kebijakan ini juga merupakan upaya untuk merespons adanya degradasi budaya spiritual dan degradasi ekologi di Provinsi Bali. Dengan konsep one island one management, diharapkan sektor properti akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang selaras dan bersinergi dengan bidang usaha pariwisata," ucapnya.

?Untuk itu, Koster berharap dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah terkait properti seperti program sejuta rumah, program pembiayaan perumahan dan paket kebijakan ekonomi akan memberi dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan pertumbuhan investasi swasta khususnya pada sektor properti.

Di sisi lain, dia juga menyoroti permasalahan mendasar bagi masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah karena masalah kemampuan atau daya beli yang masih sangat terbatas. Di samping, tingginya tingkat suku bunga kredit untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah.

?"Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah melakukan kebijakan pembiayaan perumahan dengan memberikan subsidi perumahan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Pembiayaan Swadaya Mikro Perumahan (PSMP) maupun Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT)," ujar Koster.

?Sementara itu, Ketua Panitia Made Indrawan menyampaikan kegiatan Rakerda REI tersebut dilaksanakan setiap tahun sebagai ajang evaluasi organisasi dalam setahun perjalananya dan menyiapkan rencana kerja di tahun berikutnya.

?Rakerda tahun ini ?mengambil tema "Mempererat Sinergitas Pemerintah Daerah dan Perbankan bersama DPD-REI Bali dalam Mewujudkan Perumahan Rakyat".

?Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penganugerahan penghargaan kepada Ketua Kehormatan REI Bali yang diserahkan oleh Gubernur Bali.

Baca juga: REI serahkan rumah kepada petenis peraih emas

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2018