"Lahan persawahan yang terserang hama tikus tersebut di antaranya di wilayah Kecamatan Paron, Ngawi, Geneng, Kwadungan, Padas, dan Kasreman," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, Marsudi kepada wartawan, di Ngawi, Senin.
Menurut dia, populasi tikus di enam wilayah kecamatan tersebut meningkat. Bahkan, telah menyerang lokasi pembenihan para petani.
Guna mengantisipasi dan membasmi serangan hama tikus pada musim tanam nanti, Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bom tikus gratis ke petani.
Pihaknya memahami kesulitan petani dalam mengendalikan hama tikus. Terlebih penggunaan alat jebakan tikus dari listrik telah dilarang karena sangat berbahaya.
Sesuai data, selama tahun 2018, telah ada tujuh orang meninggal dunia di Ngawi akibat tersengat aliran listrik dari jebakan tikus milik petani.
Untuk membasmi tikus, para petani menggunakan cara tradisional, di antaranya menggunakan umpan tikus, "gropyokan" tikus, maupun mengandalkan musuh alami dari tikus.
Para petani berharap hama tikus segera dapat diatasi menjelang musim tanam penghujan yang biasanya berlangsung pada bulan Desember atau Januari.
"Jika tidak segera dikendalikan, kami takut ribuan hektare sawah yang ada di Ngawi akan terancam gagal panen," kata seorang petani setempat, Suharno.
Dalam pembasmian hama tikus tersebut, selain para petani, Dinas Pertanian juga dibantu oleh personel dari TNI dan Polri.
Baca juga: Serangan hama tikus ancam stok pangan nasional
Baca juga: Burung hantu usir hama tikus
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018