Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, menegaskan, diplomasi pertahanan merupakan bagian integral dari sistem pertahanan negara untuk mengantisipasi segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu keutuhan NKRI.Postur pertahanan negara yang tangguh harus diiringi dengan kebijakan tata kelola pertahanan negara yang efektif dan profesional."
"Postur pertahanan negara yang tangguh harus diiringi dengan kebijakan tata kelola pertahanan negara yang efektif dan profesional," kata Ryamizard saat memberi pembekalan terhadap mahasiswa program studi Diplomasi Pertahanan, Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Jawa Barat, Senin.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menekankan pentingnya komitmen bersama dalam mewujudkan pertahanan negara yang tangguh, oleh karena itu mahasiswa harus terus mempelajari hakikat ancaman.
"Mahasiswa wajib mengambil peranan penting dalam dinamika politik internasional saat ini. Pemikiran Anda harus bermanfaat bagi eksistensi negara di tengah dinamkika kondisi lingkungan strategis yang terus berubah," kata Ryamizard.
Purnawirawan Jenderal bintang empat ini mengatakan, strategi pertahanan nasional Indonesia tak lain untuk mengamankan kepentingan nasional, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Ryamizard juga menyampaikan bahwa perwujudan strategi pertahanan negara harus menyejahterakan masyarakat.
"Kemhan senantiasa mengedepankan penyelenggaraan pertahanan negara yang kondusif bagi stabilitas keamanan nasional, regional, dan global," paparnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018