• Beranda
  • Berita
  • Indonesia diarahkan jadi destinasi wisata mancing dunia

Indonesia diarahkan jadi destinasi wisata mancing dunia

3 Desember 2018 21:53 WIB
Indonesia diarahkan jadi destinasi wisata mancing dunia
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dwisuryo Indroyono Soesilo menyatakan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Indonesia Fishing Tournament/Festival 2018 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin. (Istimewa)

Sebagai ajang pertama dalam kegiatan Indonesian Fishing Tournament atau Festival (IFTF) 2018 akan dilaksanakan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dalam waktu dekat ini

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia (Archipelagic State) diarahkan menjadi destinasi wisata mancing terbaik sedunia. 

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dwisuryo Indroyono Soesilo menyatakan sebagai upaya untuk mewujudkan potensi tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Indonesia Fishing Tournament/Festival 2018 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin.

"Sebagai ajang pertama dalam kegiatan Indonesian Fishing Tournament atau Festival (IFTF) 2018 akan dilaksanakan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dalam waktu dekat ini," katanya.

Ia mengatakan, panitia telah menetapkan zona pemancingan di Banggai itu pada latitude 1º 33.302’ s dan longitude 122º38.512’e. "Zona yang sudah kita petakan ini untuk memberikan kepastian bagi wisatawan dan pemangku kepentingan lainnya sebagai zona memancing serta akan dipromosikan sebagai destinasi wisata memancing,” katanya.

Indroyono Soesilo berharap IFTF 2018 akan menjadi genderang awal bahwa Kemenpar dan instansi terkait lain mulai mengembangkan wisata mancing sebagai salah satu kegiatan yang dapat memberikan nilai ekonomi serta pemasukan devisa dari kegiatan pariwisata.
  
Saat ini pemerinah juga mulai memetakan destinasi-destinasi yang belum termanfaatkan oleh kegiatan wisata bahari lain seperti selam, kayaking, snorkeling, surfing atau pemanfaatan perikanan lain sebagai destinasi mancing nasional. 

"Untuk mendukung dalam mewujudkan  Indonesia sebagai desinasi wisata mancing kelas dunia, saat ini Kemenpar bersama KKP sedang melakukan finalisasi draf Pedoman Wisata Memancing atau Recreational Fishing,” kata Indroyono Soesilo.

Kegiatan wisata memancing, sebagaimana diamanatkan Undang-undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009 adalah salah satu produk wisata bahari. Namun, dalam perkembangannya wisata memancing tertinggal dengan wisata menyelam.  

Wisata selam telah dipetakan destinasinya di seluruh Tanah Air dan sejumlah "spot diving" telah ditetapkan sebagai kelas dunia. 
 
Seperti diketahui, Indonesia tahun lalu menggelar turnament mancing internasional yaitu Widi Internasional Fishing Tournament (WIFT) 2017 yang berlangsung di Pulau Widi,  Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. 

Turnamen WIFT 2017 yang berlangsung pada Oktober 2017 ini mengikuti standar internasional yang ditetapkan oleh Internasional Game Fish Association (IGFA) dan The Billfish Foundation (TBF) diikuti sekitar 1.500 peserta, 175 di antaranya dari mancanegara antara lain Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Amerika, dan Eropa.

Turnamen hasil kolaborasi Kemenpar, KKP, Pemprov Maluku Utara, dan para komunitas pemancing Indonesia itu berhasil mengangkat Pulau Widi sebagai destinasi mancing kelas dunia. Pulau Widi dikenal sebagai sarang ikan tuna gigi anjing yang paling banyak diburu para penghobi  atau maniak mancing dari seluruh dunia.

Baca juga: Indonesia tunjukkan keunggulan wisata bahari di Jerman
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018