“Sudah saatnya Jakarta memiliki pusat kesenian berkelas internasional. Dan saya ingin Jakarta bisa menjadi tuan rumah bagi perhelatan kesenian dan kebudayaan dunia. Itu artinya kerja besar bagi kita semua yang ada di tempat ini,” papar Anies, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi DKI Jakarta Asiantoro memaparkan bahwa revitalisasi TIM akan dimulai pada 2019 dan berlangsung selama dua tahun.
“Pada tahun pertama (2019) akan dilakukan pembangunan gedung baru beserta fasilitas penunjang dengan alokasi anggaran sebesar Rp501,5 miliar,” ungkap Asiantoro.
Pembangunan akan dilanjutkan pada 2020. Revitalisasi itu dilakukan terhadap bangunan lama dan penataan ruang terbuka hijau.
“Di tahun ini dialokasikan anggaran sebesar Rp1,3 triliun. Jadi, total anggaran yang dibutuhkan Rp1,8 triliun. Pembangunan akan dilakukan oleh PT Jakpro,” kata Asiantoro.
Revitalisasi TIM akan dilakukan oleh arsitek ternama yaitu Isandra Matin yang membangun bandara Banyuwangi dengan konsep green airport.
Andra mengatakan desain revitalisasi dirancang untuk mengembalikan jiwa TIM saat pertama kali dibuat pada 1968, yakni bangunan yang sangat inklusif, terbuka, dan guyub.
Baca juga: Rayakan 50 tahun TIM, Teater Abang None pentaskan "Seper Jakarta"
Baca juga: 10.000 orang tumplek di TIM saksikan gerhana
Pewarta: Maya Sofiana Utami
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018