• Beranda
  • Berita
  • Universitas Lambung Mangkurat kini miliki 43 profesor

Universitas Lambung Mangkurat kini miliki 43 profesor

4 Desember 2018 20:08 WIB
Universitas Lambung Mangkurat kini miliki 43 profesor
Logo Universitas Lambung Mangkurat. (Foto: ulm.ac.id)
Banjarmasin (ANTARA News) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali menambah tiga guru besar, sehingga perguruan tinggi negeri kebanggaan Banua Kalimantan Selatan itu saat ini memiliki 43 profesor.

"Hampir semua fakultas sudah memiliki guru besar. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) akan memiliki profesor juga, sehingga lengkaplah sebelas fakultas di ULM mempunyai guru besar," kata Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi di Banjarmasin, Selasa.

Dikatakannya, adapun tiga dosen peraih jenjang karir tertinggi seorang akademisi itu, yakni Prof Drs Ahmad Suriansyah MPd PhD dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Prof Dr Ir Mijani Rahman MSi dari Fakultas Perikanan dan Kelautan serta Prof Iryanti Fatyasari Nata dari Fakultas Teknik.

Usai pengukuhan yang berlangsung di Aula Rektorat lantai 1 ULM itu, Sutarto yang ditemui wartawan mengatakan, keberadaan guru besar amatlah penting bagi sebuah institusi, karena dapat menegaskan kematangan akademik di fakultas.

"Seandainya setiap prodi di ULM memiliki satu guru besar saja, maka kita akan memiliki setidaknya 100 profesor," ucapnya.

Sutarto pun percaya, dosen-dosen di ULM sangat layak menjadi guru besar. Jika melihat kiprah akademik para dosen muda yang sungguh membanggakan. Di mana publikasi internasional bisa disejajarkan dengan dosen-dosen dari universitas terkemuka di Indonesia.

Meski diakuinya, mencapai derajat guru besar saat ini semakin sulit, karena regulasi yang mengharuskan dosen membuat karya ilmiah yang terbit di jurnal internasional bereputasi yang ditunjang oleh karya tridarma lainnya, seperti pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Diharapkannya juga para guru besar tidak berhenti berkarya setelah memperoleh SK dari Menristekdikti. Sebagai pemegang jabatan akademik yang terhormat, profesor harus menjadi pendorong kemajuan karir para kolega di prodi masing-masing.

"Jangan sampai muncul lagi kritik yang dulu pernah ditimpakan kepada kita, yaitu GBHN (Guru Besar Hanya Nama). Guru Besar diharapkan dapat membantu dosen-dosen muda terutama yang sudah bergelar doktor melaksanakan penelitian-penelitian yang semakin berkualitas, dan menghasilkan temuan yang bermutu pula, serta terpublikasi di jurnal internasional," paparnya.

Pengukuhan kali ini juga sangat membahagiakan bagi sang rektor. Hal itu lantaran regenerasi inteletual di ULM berjalan cukup baik.

Sebagaimana diketahui, ungkap dia, di jurusan Ilmu Pendidikan FKIP sudah cukup lama tidak memiliki guru besar, setelah era Prof Bajuri Ali.

Ada kevakuman yang cukup lama antara era Prof Bajuri Ali dan Prof Ahmad Suriansyah.

Sementara di Fakultas Teknik, hanya tertinggal satu sepeninggalnya Prof Fathurrazie Shadiq. Namun, sekarang kembali memiliki dua guru besar, yakni Prof Rusdi HA dan Prof Iryanti.

Sedangkan Fakultas Perikanan dan Kelautan dengan tambahan Prof Mijani Rahman, sekarang memiliki empat guru besar.*


Baca juga: Belasan universitas ikuti "Indonesian University Fair" 2018 Manila

Baca juga: Tiga profesor Kemenristekdikti lakukan simulasi visitasi akreditasi


 

Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018