Guterres dalam keterangan pers melalui video yang ditayangkan di situs resmi Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan pendanaan pengendalian iklim menjadi sentral pertanyaan dalam Pertemuan Iklim.
Menurutnya saat ini pihaknya sedang memulai proses yang diharapkan bisa menguatkan sumber pendanaan yang dibutuhkan sesuai Kesepakatan Paris, sekitar 190 miliar dolar AS, akan sepenuhnya bisa tercapai.
Dirinya juga telah meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness untuk memimpin mobilisasi komunitas dunia menghimpun pendanaan iklim. Pihaknya juga berharap aktor-aktor dari sektor swasta akan ikut terlibat dalam pendanaan iklim.
Ia mengatakan Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Perubahan Iklim Michael Bloomberg sangat aktif untuk mendapatkan koalisi pendanaan yang membantu merealisasikan Kesepakatan Paris.
Sekitar 100 miliar dolar per tahun, dari 2020 sampai dengan 2025, dapat mendukung negara-negara para pihak melaksanakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, lanjutnya.
Menurut Guterres Jerman telah memberikan komitmen pendanaan sebesar 1,5 miliar dolar AS. Karenanya, pihaknya akan mendorong negara-negara lain ikut serta dalam pendanaan pengendalian perubahan iklim.
Namun terlebih dari itu, ia mengatakan butuh mekanisme transparan untuk melihat bagian dukungan finansial benar-benar mengalir dari negara maju ke negara-negara berkembang.
Baca juga: Sekjen PBB : Kesepakatan perubahan iklim penting
Baca juga: IMF desak upaya global bantu perangi perubahan iklim
Baca juga: Donor janjikan 250 juta dolar AS untuk adaptasi iklim
Baca juga: Uni Eropa komitmen bantu dana perubahan iklim
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018