• Beranda
  • Berita
  • BNI Syariah raih penghargaan The Best Commercial Bank

BNI Syariah raih penghargaan The Best Commercial Bank

5 Desember 2018 10:41 WIB
BNI Syariah raih penghargaan The Best Commercial Bank
Keterangan Foto: BNI Syariah kembali meraih penghargaan internasional sebagai The Best Commercial Bank kategori sharia bank di Indonesia dalam acara Islamic Business & Finance Southeast Asia Award 2018. Penghargaan diberikan oleh William Mullaly, Editor of the Brand Islamic Business and Finance (kanan) kepada Direktur Bisnis BNI Syariah, Dhias Widhiyati (kiri) bertempat di Intercontinental Hotel, Kuala Lumpur (4/12/2018).
Malaysia (ANTARA News) - BNI Syariah kembali meraih penghargaan internasional sebagai The Best Commercial Bank kategori sharia bank di Indonesia dalam acara Islamic Business & Finance Southeast Asia Award 2018. Penghargaan diberikan oleh William Mullaly, Editor of the Brand Islamic Business and Finance, majalah yang mensurvei kinerja lembaga keuangan di Asia Tenggara. Penghargaan diterima oleh Direktur Bisnis BNI Syariah, Dhias Widhiyati di Intercontinental Hotel, Kuala Lumpur (4/12/2018). 

Metode penilaian berdasarkan berbagai aspek diantaranya kinerja keuangan, laporan keuangan tahunan, hasil riset yang dilakukan oleh tim peneliti, voting online dan pendapat pakar di dalam industri perbankan syariah.

BNI Syariah berkomitmen sebagai Hasanah Banking Partner memberikan produk dan layanan yang lengkap bagi seluruh segmentasi nasabah baik dana maupun pembiayaan. BNI Syariah melayani nasabah dengan produk pembiayaan komersial dan SME diantaranya melalui fasilitas pembiayaan modal kerja atau investasi, anjak piutang, maupun pembiayaan melalui sindikasi bersama bank lainnya seperti pembiayaan infrastruktur pembangunan jalan tol di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta dan semarang. 

Selain itu, untuk memberikan layanan yang lebih luas BNI Syariah bersinergi dengan induk BNI melalui supply chain financing berupa pembiayaan bagi vendor, supplier dan buyer dengan fasilitas pendukung yakni cash management, e-banking, aplikasi digital banking yang terus dikembangkan.

Dari sisi pembiayaan komersial per November 2018 sebesar Rp 6,558 Triliun tumbuh sebesar 70,92 persen year on year dibandingkan dengan November 2017 sebesar Rp 3,837 Triliun. Penyaluran pembiayaan komersial terbesar di sektor konstruksi sebesar 39% diikuti sektor industri pengolahan 20%, perdagangan 13%, jasa dunia usaha 11%, sektor listrik, gas dan air 7%, sosial masyarakat 6%, sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 4% dan pendidikan 1%. 

“Kami tetap optimis pembiayaan komersial BNI Syariah tumbuh positif hingga akhir 2018 dengan berbagai perluasan sektor pembiayaan dan penguatan sektor halal ecosystem,” ujar Direktur Bisnis BNI Syariah, Dhias Widhiyati.

Islamic Business and Finance Magazine adalah media pertama yang mendedikasikan untuk pemberitaan keuangan islam yang berdiri sejak tahun 2005 dengan topik seputar ritel, commercial and investment banking, sukuk, takaful, permodalan, komoditi, wealth management, bisnis halal, dengan coverage media sampai dengan middle east, asia tenggara, asia tengah, eropa, dan amerika utara. 

Kinerja BNI Syariah

Pertumbuhan kinerja BNI Syariah selama tahun 2018 tumbuh positif diatas rata-rata industri. Per triwulan 3 tahun 2018 Laba bersih mencapai Rp306,6 Miliar atau naik 24,3 persen dari bulan September tahun 2017 sebesar Rp246,6 Miliar. Cerminan pertumbuhan terlihat dari aset BNI Syariah pada triwulan 3 tahun 2018 yang mencapai Rp38,9 Triliun atau naik sebesar 21,5 persen year on year (yoy) dari triwulan 3 tahun 2017. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 14,2 persen (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS).

Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp26,9 Triliun atau naik 19,3 persen yoy dengan kontribusi pembiayaan terbesar pada segmen Konsumer sebesar Rp13,6 Triliun (50,8%) diikuti oleh segmen Komersial sebesar Rp6,1 Triliun (22,5%), segmen Kecil dan Menengah Rp5,8 Triliun (21,5%), segmen Mikro Rp1,0 Triliun (3,8%) dan Hasanah Card Rp394 Miliar (1,5%).

Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp33,5 Triliun atau naik 21,4 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 9,6 persen (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS) dengan jumlah nasabah sebesar 2,8 juta.


Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018