"TMMD diarahkan pada daerah yang membutuhkan seperti daerah terisolasi/terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah yang terkena bencana, dan lainnya," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sambutan pembukaan Rapat Paripurna TMMD 2018, yang dibacakan Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI Muhammad Herindra, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Menurut dia, program TMMD merupakan bentuk keterpanggilan dan partisipasi TNI dalam pembangunan, khususnya di wilayah pedesaan yang tertinggal dan terpencil.
Panglima TNI berpendapat pembangunan di wilayah pedesaan, sebagai bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai arti yang strategis.
"Dengan pembangunan ini, akan meningkatkan taraf hidup dan kualitas masyarakat desa, sebagai salah satu sumber kekuatan, dalam melaksanakan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta," tuturnya.
Menurut mantan Kapala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini, keberhasilan pembangunan desa berarti meningkatkan pemerataan kesejahteraan yang akan menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melihat dari tujuan kegiatannya, lanjut dia, TMMD sejatinya bukan program TNI semata melainkan merupakan program terpadu lintas sektoral.
"TMMD sesungguhnya merupakan program bersama antara TNI, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK), Pemda dan komponen bangsa lainnya yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama rakyat," ucapnya.
Hadi menjelaskan, program TMMD merupakan program lintas sektoral, maka suksesnya penyelenggaraan TMMD tidak terlepas dari peran serta Pemerintah di daerah mulai tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota hingga Desa, disamping adanya kerja sama dengan Kementerian dan LPNK, sehingga penyelenggaraannya harus melalui proses perencanaan yang matang dengan mengutamakan aspirasi dari bawah (bottom up planning).
"Proses ini mewadahi kepentingan masyarakat di daerah sasaran secara komprehensif dan integral," ucapnya.
Menurut Hadi, pembangunan fisik harus dilengkapi pembangunan non fisik yang tepat. Sesuai tema rapat kali ini "Melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa, kita tingkatkan imunitas bangsa guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat"
Hadi berharap kegiatan tersebut harus benar-benar membangun imunitas. Imunitas yang dimaksud adalah imunitas dari berbagai permasalahan yang saat ini mengemuka yaitu radikalisme, terorisme, sikap intoleran, provokasi dan adu domba, serta penyalahgunaan narkoba.
Oleh karena itu, dibutuhkan pembangunan yang menyeluruh agar masyarakat memahami dan menyadari hal tersebut. "Upaya itu tidaklah semudah membalik telapak tangan namun upaya yang membutuhkan konsistensi, komitmen, dan kerja keras kita semua, seluruh komponen bangsa," ucap Panglima TNI.
Sementara itu, Aster KSAD Mayjen TNI Supartogi selaku Sekretaris PJO TMMD, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus, kepada seluruh pihak, yang telah berperan langsung dan berpartisipasi aktif untuk mendukung program TMMD sampai dengan tahun 2018 ini. "Semoga apa yang telah kita lakukan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Ia menyebutkan pada tahun 2017 pelaksanaan TMMD mengalami perubahan. Yang semula dilaksanakan dua kali dalam setahun, TMMD ditambah menjadi tiga kali dalam setahun.
Pada tahun 2018 ini telah memasuki periode ke 103. TMMD tahun ini dilaksanakan di 150 sasaran dengan rincian setiap periode sebanyak 50 sasaran.
Rapat paripurna yang dilaksanakan hari ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana hasil kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut. Evaluasi secara menyeluruh yang meliputi kelebihan dan kekurangan setiap programnya harus dilakukan untuk memperbaiki program tahun depan. Selanjutnya rencana kegiatan TMMD pada tahun 2019 yang akan datang dapat dirumuskan berdasarkan masukan yang telah dihimpun.
"Kita harus mencermati bersama secara benar terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat sebagai sasaran TMMD.
Berdasarkan Iaporan yang diterima dan hasil pengawasan secara melekat pelaksanaan TMMD TA 2018 telah mencapai target dan sasaran yang dltetapkan diantaranya sasaran fisik secara umum berupa pembuatan/rehab jalan sepanjang 612.363 kilometer, pembuatan talud, saluran air/irigasi sepanjang 37.288 Kilometer.
Kemudian rehab RTLH sebanyak 606 unit, pembuatan Jamban sebanyak 344 unit, pembuatan/rehab gorong-gorong sebanyak 203 unit, pembuatan/rehab jembatan sebanyak 109 unit, normalisasi sungai 31.135 Kilometer, pembangunan/rehab sekolah/madrasah 35 unit dan pembangunan/rehab tempat ibadah 66 unit.
Untuk sasaran non fisik berupa penyuluhan kesehatan, pertanian, bahaya narkoba, hukum dan kamtibmas, KB, Bela Negara, sosialisasi imunitas bangsa, kampanye kreatif yang secara umum telah berjalan dengan baik.
Hasil Iainnya yang menonjol adalah sinergi Iintas instansi yang makin erat telah mendorong pencapaian tujuan dan dan sasaran TMMD maupun mendukung perecepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat yang diselaraskan dengan aspek pembangunan pertahanan dan ketahanan wilayah.*
Baca juga: Sentuhan TNI mengubah Nagari Saruaso
Baca juga: KSAD tutup TMMD di perbatasan RI-Malaysia
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018