Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan perempuan terbukti mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara.Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan paham memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki
"Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan paham memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki," kata Pribudiarta ketika membacakan sambutan Menteri Yohana Yembise dalam seminar dalam rangka Peringatan Hari Ibu di Auditorium Adhyana, Wisma Antara, Jakarta, Rabu.
Pribudiarta mengatakan prinsip kesetaraan yang mendasari arti penting pembagian tugas, peran dan tanggung jawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Pribudiarta, perempuan dan laki-laki adalah mitra sekaligus sumber daya insani yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional.
"Peringatan Hari Ibu juga diharapkan dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan serta ketahanan keluarga," tuturnya.
Di sisi lain, Peringatan Hari Ibu juga memberikan keyakinan besar bahwa perempuan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimiliki bila diberi peluang dan kesempatan.
Sementara itu, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan seluruh perempuan Indonesia wajib menjadi "Ibu Bangsa".
"Menjadi 'Ibu Bangsa' bagi perempuan Indonesia adalah kewajiban, bukan pilihan. 'Ibu Bangsa' sejati harus maju dan mampu menjadi teladan," katanya.
Baca juga: Sinta Wahid dianugerahi gelar "Ibu Bangsa"
Baca juga: Kowani: perempuan miliki peran sebagai ibu bangsa
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018