• Beranda
  • Berita
  • Harga telur di Jakarta mulai naik jelang Natal-Tahun Baru

Harga telur di Jakarta mulai naik jelang Natal-Tahun Baru

5 Desember 2018 16:13 WIB
Harga telur di Jakarta mulai naik jelang Natal-Tahun Baru
Bejo, pedagang telur sedang menata telur di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/12/2018). Harga telur di pasar itu naik dari Rp18 ribu-Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu sampai Rp29 ribu per kilogram di Desember 2018. (ANTARA/Yoseph Krishna Tirto)

Tidak hanya telur yang naik. Komoditas lain, seperti beras, cabai, dan bawang juga harganya melonjak. Tapi yang selalu disorot itu harga telur karena naiknya drastis

     Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pedagang telur di pasar tradisional Jakarta, Rabu mengatakan harga komoditas itu mulai naik menjelang Natal - Tahun Baru 2019 karena adanya kenaikan permintaan dari masyarakat. 
      Para pedagang mengatakan pada Oktober 2018, harga telur ayam masih di kisaran Rp18 ribu-Rp 20 ribu per kilogram, namun kini telah mencapai Rp25 ribu-Rp29 Ribu per kg.
     "Sejak awal Desember, harga telur mulai naik. Sekarang saya jual Rp26 ribu per kilo. Saya juga gak tahu penyebab harga bisa naik setiap akhir tahun," ujar Bejo, pedagang telur di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
    Untuk mengatasi berkurangnya pembeli akibat harga naik, para pedagang, kata Bejo, berani mengurangi margin keuntungannya.
     "Tidak hanya telur yang naik. Komoditas lain, seperti beras, cabai, dan bawang juga harganya melonjak. Tapi yang selalu disorot itu harga telur karena naiknya drastis," katanya.
      Menurut Bejo, meskipun pedagang lain mengurangi margin keuntungan, namun ia tidak melakukan hal tersebut. Ia hanya mengambil untung sekitar Rp2 ribu per kg.
     Jamal (40), pedagang telur di Pasar Raya Cijantung, Jakarta Timur mengakui bahwa harga telur saat ini merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2018, namun kenaikan itu tak berpengaruh pada jumlah pembeli.
     "Pembeli umumnya sudah tahu kalau setiap akhir tahun harga telur pasti naik. Ini sudah jadi tradisi di setiap tahunnya," ujar Jamal saat ditemui Rabu.
     Sementara itu, seorang pembeli Atmi (50) mengatakan kenaikan harga telur yang terjadi saat ini cukup memberatkan masyarakat, terutama bagi kalangan umat Nasrani yang akan merayakan Natal pada 25 Desember.  Umumnya kebutuhan akan telur sangat tinggi sebagai bahan utama pembuatan kue untuk keperluan di hari Natal.
     "Biasanya harga telur akan melonjak terutama mendekat hari Natal dan Tahun Baru untuk pembuatan berbagai macam kue seperti nastar, kastengel, dan kue tart," ujarnya.
Baca juga: Setelah mendengar berbagai masukan, Mendag naikkan harga telur ayam jadi Rp18.000

 

Pewarta: Santoso dan Yoseph Krishna Tirto
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018