Kata Platform 3.0 yang sebenarnya sudah diperkenalkan pada 2017 lalu itu merupakan platform teknologi untuk mengembangkan chatbot (program komputer yang memanfaatkan AI untuk menjawab pertanyaan dan menjalankan berbagai fungsi melalui percakapan dengan pengguna).
Head of Platform of Kata.ai, Gelar Pradipta Utama di Jakarta, mengatakan, inovasi yang menjadi bagian dari platform ini adalah teknologi text summarization, fitur yang secara otomatis mengolah teks panjang menjadi lebih ringkas.
"Ada juga fitur project system, CMS Studio, NL Prediction API (siap digunakan pada tahun 2019) tidak sebatas chatbot saja," kata dia.
Selain itu, ada juga voice chatbot, yakni fitur pengolah pesan dalam bentuk suara dari pengguna sehingga mereka bisa berinteraksi dengan chatbot yang berbicara langsung tanpa menulis.
Sejak diluncurkan pada 2016, Kata Platform telah digunakan oleh lebih dari 3700 developer untuk mengembangkan chatbot dan total pesan dalam percakapan yang terjadi dalam semua chatbot telah mencapai 400 juta pesan.
"Selama 2017 hingga 2018, kami mendapatkan banyak kesempatan untuk bekerja sama dengan pelaku industri di Indonesia yang mulai menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan bisnis mereka di era yang semakin kompetitif," ujar CEO dan Co-Founder Kata.ai, Irzan Raditya dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Bikin chatbot kini bisa tanpa coding
Baca juga: Startup Indonesia Kata.ai dapat kucuran Rp46,5 miliar dari investor
Baca juga: Sabrina dan Shalma siap layani jutaan pelanggan BRI dan Alfamart
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018