"Cloud bisa dikatakan memiliki kapasitas penyimpanan yang tak terbatas dan mampu diakses lewat manapun, kemudian Industri 4.0 itu lebih menekankan kolaborasi atau interaksi antar mesin sehingga bisa disebut juga sebagai pabrik cerdas. Ke depannya komunikasi antar mesin yang satu dengan lainnya bisa langsung berkomunikasi dan semua datanya akan disimpan dalam satu lokasi yang disebut sebagai cloud," ujar Aries di Jakarta, Rabu.
Dia juga mengatakan bahwa tren perkembangan dan penggunaan cloud yang semakin meningkat, membuat harga layanan atau jasa untuk menggunakan teknologi cloud menjadi sangat bersaing.
"Semakin banyak penyedia layanan atau provider, seperti Alibaba, Microsoft dan banyak lagi vendor-vendor lainnya bisa menjadikan harga (cloud) menjadi semakin kompetitif," kata Aries dalam pameran Manufacturing Indonesia 2018.
Dalam pameran tersebut, Aries juga mendemonstrasikan operasional sebuah mesin industri canggih dengan sistem yang sudah terintegrasi dengan teknologi cloud dan sepenuhnya dikendalikan melalui komputer tablet.
Teknologi cloud merupakan salah satu dari pilar-pilar teknologi untuk mewujudkan Revolusi Industri 4.0. Selain cloud, teknologi-teknologi lainnya yang penting dalam Industri 4.0 tersebut, di antaranya big data dan analisis, robot otonom, "Internet of Things", manufaktur adiktif serta "augmented reality".
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018