Sandiaga agak kaget melihat Pimpinan pesantren semuda Kyai Zen. Masih muda namun sudah memimpin pesantren “Ini Kyai Milenial,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Pondok pesantren ini lebih dominan warna biru, ketika ditanya kenapa dicat biru bukan hijau, Kyai Zen menjawab, “Warna Arema Satu Jiwa, Pak,” ucap sang Kyai.
Diterima dengan hangat, Sandiaga ditanya, apa yang menjadi programnya untuk pesantren. Kyai Zen bertanya apa program Sandiaga untuk pesantren.
"Insya Allah akan kita ciptakan santripreuneur. Santri yang dididik untuk menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja, selain tentu partai koalisi kami mendorong pengesahan UU Pesantren,” kata Sandiaga.
Dalam perjalanannya menyerap aspirasi, Sandiaga juga sempat melihat beberapa pesantren mampu mandiri dengan memenuhi kebutuhan hidup para santrinya memanfaatkan lahan yang ada. Dari sayur mayur, ikan, tebu hingga air.
Ia menyatakan jika dikelola dengan baik, Indonesia juga bisa seperti pesentren-pesantren lainnya di Indonesia yang mengelola sendiri kebutuhan pokoknya. Bahkan mengurus airnya sendiri. Contoh yang baik ini bisa ditiru dalam mengelola negara.
"Mereka tidak bergantung pada fluktuasi harga di luar. Kami, Prabowo Subianto dan Sandi Uno, ingin bangsa ini bisa berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang luar," kata dia.
Bangsa ini kaya dan melimpah bukan hanya sumber daya alam, tapi juga tenaga kerjanya. Tahun 2020 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, jika ini tidak dibenahi sekarang, bangsa ini hanya akan jadi penonton bukan pemain, katanya.
Jadi selain swasembada pangan dan air, ada satu lagi yang bisa dikelola dengan baik oleh pesantren, yakni enerji altrenatif, seeperti energi surya.
"Jadi malam menggunakan PLN, siang menyimpan listrik. Jika sudah terpenuhi energi di pesantren, kelebihan tenaganya akan diberikan kepada masyarakat sekitar, ini esensi Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam yang memberikan berkah pada semesta alam,” kata Sandiaga.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018