"Secara keseluruhan, tahun ini kita tumbuh sekitar 20 persen untuk premium market kita, termasuk Yoga dan Legion," ujar Helmy usai temu media sneakpeak laptop Yoga terbaru di Jakarta, Kamis.
Yoga merupakan subbrand Lenovo untuk laptop yang mengunggulkan multimoda dengan bobot ringat dan tipis, sementara Legion merupakan subbrand Lenovo untuk laptop gaming.
Khusus untuk Legion, di Indonesia, pertumbuhan pendapatan Legion mencapai lima kali lipat. Pangsa pasar Legion pada kuartal pertama tahun fiskal 2018 (April-Juni 2018) telah mencapai 16,2 persen.
"Pasar Indonesia makin kemari secara teknologi semakin bagus, dulu orang melihat gaming benar-benar untuk gim, tapi sekarang mereka melihat gaming dapat menjadi mata pencarian, tumbuh cukup bagus dan cukup tinggi angkanya," kata Helmy.
Pada awal November, dalam situs resminya, Lenovo Group mengumumkan hasil kuartal fiskal kedua yang berakhir pada 30 September 2018.
Untuk tiga kuartal berturut-turut, Lenovo mencapai pertumbuhan double digit. Pendapatan grup mencapai 13,4 miliar dolar AS, naik 14 persen year-over-year.
Sementara itu, data IDC Q3 2018 secara global yang dirilis dalam situsnya pada awal Oktober, menunjukkan bahwa Lenovo menduduki peringkat pertama untuk pangsa pasar PC tradisional (desktop, notebook dan workstation).
Lenovo memiliki pangsa pasar 24 persen dengan pengiriman sekitar 16 juta unit. Lenovo berhasil mengalahkan HP dan Dell yang masing-masing berada di peringkat kedua dan ketiga dengan pangsa pasar 22,8 persen dan 17 persen.
Menutup lima besar IDC Q3 2018 untuk pasar PC tradisional (desktop, notebook dan workstation), terdapat Acer dan Apple secara berurutan dengan pangsa pasar 7,2 persen dan 7.1 persen.
Baca juga: Lenovo perkenalkan laptop premium Yoga C930 dan Yoga S370
Baca juga: Lenovo dan NetApp bentuk kerjasama strategis global
Baca juga: Teka-teki kehadiran ponsel Lenovo di Indonesia
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
