• Beranda
  • Berita
  • Wall Street ditutup bervariasi, kekhawatiran perlambatan ekonomi AS berlanjut

Wall Street ditutup bervariasi, kekhawatiran perlambatan ekonomi AS berlanjut

7 Desember 2018 07:40 WIB
Wall Street ditutup bervariasi, kekhawatiran perlambatan ekonomi AS berlanjut
Illustrasi: Bendera untuk kampanye pemilihan kembali Presiden AS Donald Trump tahun 2020 Keep America Great! terlihat di pabrik bendera di Fuyang, provinsi Anhui, Cina, Selasa (24/7/2018). (REUTERS/Aly Song)
New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena kekhawatiran perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih berlanjut.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 79,40 poin atau 0,32 persen, menjadi berakhir di 24.947,67 poin. Indeks S&P 500 berkurang 4,11 poin atau 0,15 persen, menjadi ditutup di 2.695,95 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir meningkat 29,83 poin atau 0,42 persen, menjadi 7.188,26 poin.

Laporan Xinhua menyebutkan imbal hasil surat utang pemerintah AS bertenor tiga tahun melampaui imbal hasil obligasi AS bertenor lima tahun pada Senin (3/12).

Kurva imbal hasil terbalik menarik perhatian investor karena statistik historis menunjukkan bahwa ketika imbal hasil jangka pendek diperdagangkan di atas suku bunga jangka panjang, resesi bisa terjadi.

Kecemasan sekitar potensi inversi kurva imbal hasil mengirim imbal hasil pada obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang dijadikan sebagai acuan, dan obligasi pemerintah AS bertenor 30 tahun masing-masing menjadi 2,892 persen dan 3,158 persen. Imbal hasil obligasi bergerak berlawanan dengan harga.

Di sisi data ekonomi, defisit perdagangan AS meningkat 1,7 persen menjadi 55,5 miliar dolar AS pada Oktober, mencapai tertinggi dalam 10 tahun, karena ekspor kedelai terus menurun dan impor barang-barang konsumsi sebagian besar meningkat.

Indeks nonmanufaktur naik menjadi 60,7 pada November karena sektor jasa terus berkembang, menurut data yang dirilis pada Kamis (6/12) oleh Institute for Supply Management (ISM).

Baca juga: Pelemahan kurs dolar AS berlanjut

Baca juga: Harga emas naik tipis ketika dolar dan saham melemah


Baca juga: Harga minyak perpanjang kejatuhan, pertemuan OPEC nihil kesepakatan

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018