CFO, Meng Wanzhou, menghadapi ekstradisi ke AS karena berkonspirasi menipu lembaga perbankan, menurut The Star Vancouver dilansir The Verge Jumat (7/12).
Banyak yang hadir di sidang Meng, setelah penangkapan bos besar yang menandai kehebohan pertama dalam penyelidikan AS yang sebagian besar selalu dirahasiakan dari publik.
Meng kebetulan adalah putri pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei, mantan insinyur Tentara Pembebasan Rakyat yang hubungannya dengan Partai Komunis China telah berkontribusi terhadap kecurigaan badan-badan intelijen AS. Meng juga menjabat sebagai wakil ketua di dewan Huawei.
AS memiliki surat perintah penangkapan untuk Meng yang dikeluarkan oleh pengadilan New York pada 22 Agustus. Surat itu memiliki 60 hari dari waktu penangkapan Meng pada hari Sabtu untuk memberikan bukti dan maksud kepada pengadilan Kanada.
Meng ditangkap di Vancouver saat transfer penerbangan dari Hong Kong ke Meksiko. Jaksa penuntut Kanada John Gibb-Carsley mencatat bahwa Meng sering bepergian ke AS dan memiliki seorang putra yang bersekolah di Boston tetapi tidak melakukan perjalanan sejak Maret 2017, menyiratkan bahwa dia mulai menghindari bepergian ke AS setelah Huawei mulai diperiksa oleh Departemen Kehakiman AS. Namun, sejumlah eksekutif Huawei terus mengunjungi AS setelah penyelidikan dimulai, menunjukkan bahwa posisi Meng berbeda dari posisi mereka.
Meng bertugas di dewan untuk sebuah perusahaan yang berbasis di Hong Kong bernama Skycom, yang diduga melakukan bisnis dengan Iran antara 2009 dan 2014.
Bank-bank AS bekerja dengan Huawei pada saat ini, sehingga sanksi Iran dilanggar secara tidak langsung, dan Meng karenanya disebut melakukan penipuan terhadap bank-bank ini.
Skycom dilaporkan memiliki koneksi ke Huawei dan pada sidang jaminan kemarin, Gibb-Carsley berpendapat bahwa Skycom adalah anak perusahaan tidak resmi dari Huawei, menggunakan logo perusahaan yang sama. "Huawei adalah SkyCom," katanya, "Ini adalah inti, saya katakan, dari dugaan penipuan."
Huawei mengatakan pada The Verge soal ini: “Perusahaan cuma tahu sangat sedikit informasi mengenai tuduhan tersebut dan tidak mengetahui adanya kesalahan oleh Meng. Perusahaan percaya sistem hukum Kanada dan AS pada akhirnya akan mencapai kesimpulan yang adil. Huawei mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku saat beroperasi, termasuk undang-undang dan peraturan kontrol ekspor dan sanksi yang berlaku dari PBB, AS, dan UE. Tidak ada komentar untuk cerita soal sidang."
Dalam pembelaan Huawei dan Meng, pengacaranya, David Martin, memperkenalkan presentasi PowerPoint 2013 yang pernah diberikan oleh Meng untuk menjelaskan kepada bank di Hong Kong bahwa Huawei tidak melanggar sanksi AS apa pun.
Baca juga: China tuntut pembebasan bos Huawei yang ditangkap di Kanada
Baca juga: Huawei sindir Apple dan Samsung soal update yang memperlambat ponsel
Baca juga: Bos Huawei: ponsel lipat 5G hadir tahun depan
Baca juga: Huawei tegaskan tidak akan jual seri Mate 20 di AS
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018