"Kami mendorong aparat negara untuk menyelidiki dan mengusut tuntas peristiwa ini dengan mengutamakan pendekatan kultural, demi mengurangi ketegangan di tengah masyarakat Papua dan mencegah jatuhnya banyak korban di kalangan masyarakat sipil," kata Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Jakarta, Sabtu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua juga menyayangkan insiden pembunuhan terhadap puluhan karyawan PT Istaka yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
MPH PGI juga menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban dari kalangan sipil dan menilai peristiwa itu telah menciderai harkat manusia.
"Semoga Tuhan yang Maha Pengasih menguatkan keluarga dalam menghadapi masa-masa yang sulit ini," tuturnya.
Pihaknya juga menyampaikan keprihatinan terkait pendekatan kekerasan dalam penyelesaian masalah Papua, baik yang dilakukan oleh masyarakat sipil, kelompok-kelompok bersenjata maupun aparat negara.
Menurut institusi itu, pendekatan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak akan pernah menyelesaikan masalah, selain hanya akan menciptakan luka-luka baru yang pada gilirannya akan menciptakan lingkaran kekerasan.
Oleh karena itu, MPH PGI mengimbau seluruh pihak untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dan menyelesaikan berbagai persoalan yang ada dengan musyarawah dan membahasnya secara beradab dan bermartabat.
MPH PGI juga mengapresiasi upaya pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang memberi perhatian besar kepada pembangunan Papua selama empat tahun terakhir ini. Namun, menurut lembaga itu, pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang luar biasa tersebut belum mampu sepenuhnya menjangkau hati seluruh masyarakat Papua.
"Di tengah gencarnya pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya serta perhatian langsung yang luar biasa dari Presiden Joko Widodo sendiri terhadap pembangunan Papua, pada saat yang sama kita menyaksikan gejala semakin kuatnya aspirasi untuk menentukan nasib sendiri di kalangan sebagian masyarakat," tuturnya.
Data yang dihimpun Antara pada Rabu (5/12) menyebutkan bahwa Pendeta Wilhelmus Kogoya, tokoh gereja di Distrik Yigi, telah melaporkan kasus pembunuhan di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kabupaten Nduga yang menewaskan 24 pekerja.
Dari laporan tersebut, terungkap dua pekerja melarikan diri dan selamat, dan kini berada di Distrik Mbua.
Sementara itu, delapan lainnya di Distrik Yal diselamatkan keluarga Alimi Gwijangge yang menjabat Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nduga dan dibawa ke Distrik Koroptak dalam keadaan selamat.
Baca juga: Beranda - Pemprov Papua sayangkan insiden pembunuhan di Nduga
Baca juga: KSP: Pembangunan di Papua terus berlangsung
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018