Penderita diabetes rentan alami infeksi TB

9 Desember 2018 10:56 WIB
Penderita diabetes rentan alami infeksi TB
Ilustrasi anak yang terkena diabetes harus menyuntik insulin (Shutterstock)
Jakarta (ANTARA News) - Diabetes tak semata ditakuti karena penyakitnya, tetapi juga komplikasinya. Salah satu masalah yang bisa muncul akibat penyakit diabetes adalah infeksi TB. 

Dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM. dr. Dicky Levenus Tahapary, SpPD, PhD mengatakan mereka yang menderita diabetes rentan terkena infeksi TB. 

"Respon kekebalan tubuhnya turun jadi mudah terkena tuberculosis. Di lain sisi tuberculosis memicu peradangan kronis dalam tubuh yang memicu gula darah naik. Jadi, seperti lingkaran setan," kata dia dalam media briefing program "Cities Changing Diabetes" di Jakarta, Minggu. 

Dicky mengatakan saat ini penderita diabetes perlu menjalani pemeriksaan ada tidanya TB dalam tubuhnya, lalu sebaliknya mereka yang terkena TB harus mendapatkan pemeriksaan apakah menderita diabetes atau tidak. 

"Sekarang pasien diabetes harus skrining ada TB nya atau tidak. Dan sebaliknya, orang yang terkena TB, ada diabetesnya atau tidak, karena keduanya saling terkait," kata dia. 

Tak hanya TB, penderita diabetes juga berisiko mengalami komplikasi lain seperti kebutaan (jika pembuluh darah saraf mata terganggu), gangguan pada ginjal, merasa kebas sehingga tak menyadari adanya luka dan berakibat amputasi (jika saraf terkena) hingga stroke dan gangguan pada kaki. 

Baca juga: Serangan jantung hingga kaki busuk pada penderita diabetes

Baca juga: Bukan gejala tapi komplikasi diabetes yang perlu ditakuti


Selain kesadaran masyarakat untuk melakukan skrining rutin dan menjalani gaya hidup sehat, pemerintah daerah juga ikut andil dalam mencegah diabetes. 

Pemerintah provinsi DKI Jakarta misalnya, yang mencanangkan festival olahraga sepanjang tahun yang  mendorong setiap lingkungan terkecil di DKI baik setiap akhir pekan, masyarakat berkumpul melakukan olahraga. Harapannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018