• Beranda
  • Berita
  • Prajurit TNI bantu mengajar di sekolah perbatasan RI-PNG

Prajurit TNI bantu mengajar di sekolah perbatasan RI-PNG

9 Desember 2018 16:10 WIB
Prajurit TNI bantu mengajar di sekolah perbatasan RI-PNG
Arsip Foto. Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ Prada TNI D. Rames mengajar di SD YPPK St FX Yanggandur, Distrik Sota, Merauke, Papua. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jayapura (ANTARA News) - Prajurit TNI dari Yonif PR 328/DGH membantu mengajar murid-murid Sekolah Dasar (SD) YPK Skofro di Kabupaten Keerom, Papua, yang merupakan perbatasan wilayah Republik Indonesia dengan Pupua Nugini (RI-PNG).

Komandan Pos Skofro Yonif PR 328/DGH Letda Inf Ahkmad Mukti ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Minggu, menuturkan satuan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG berinisiatif membantu mengajarkan muatan lokal bercocok tanam di sekolah tersebut.

"Kami melihat salah satu kendala yang dihadapi sejumlah sekolah di perbatasan adalah kurangnya tenaga guru atau tenaga didik, sehingga kami di Pos Skofro berinisiatif untuk membantu di SD YPK Skofro," katanya.

Para prajurit membantu mengajar di SD YPK Skofro sejak Selasa pekan lalu, dan antara lain menyampaikan materi mengenai budidaya singkong dan keladi kepada murid-murid sekolah tersebut.

"Saya bersama delapan personel langsung membantu untuk mengajar materi muatan lokal yakni berocok tanam. Tanaman keladi dan singkong yang kami ajarkan tanam kepada murid-murid SD YPK Skofro, yang mengikutinya dengan antusias," kata Ahkmad.

Kepala SD YPK Skofro Dorce (48) mengatakan sekolahnya memiliki tujuh guru, yang terdiri atas lima guru pegawai negeri dan dua tenaga honorer, namun ketujuhnya tidak bisa selalu hadir bersama karena tempat tinggalnya sangat jauh dari sekolah. Sementara sekolah terdiri atas lima kelas, mulai dari kelas satu sampai kelas lima, dan masing-masing kelas muridnya 15 orang.

"Kami ucapkan banyak terima kasih kepada personel Satgas, yang mau membantu kegiatan mengajar di SD YPK Skofro. Di sini kami sangat kekurangan guru yang bisa mengajar murid-murid, sehingga banyak kendala yang dihadapi pada saat proses belajar mengajar," katanya.

Baca juga: 2.873 prajurit TNI bantu penanganan korban gempa
 

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018